Monthly Archives: April 2015

5 Hal yang Pertama Diperhatikan Pria dari Wanita


Pernahkah membayangkan apa yang pertama kali dipikirkan dan diperhatikan seorang pria ketika ia bertemu dengan Anda? Tidak sedikit yang berpikir bahwa pria pasti memikirkan tentang lekuk-lekuk tubuh wanita yang mengisyaratkan sensualitas. Namun ternyata tidak demikian. Berikut ini lima hal yang pertama kali diperhatikan pria dari seorang wanita:.

1. Mata dan Payudara
Studi yang dilakukan terhadap 1.000 orang pria, menemukan bahwa, 90 persen pria memperhatikan mata dan payudara wanita sebagai kesan pertama mereka.

2. Tawa
Berdasarkan survei yang digelar Match dot com, sebanyak 88 persen responden mengatakan, tawa dan sensualitas bibir pasangan saat kencan pertama sangat berkesan bagi mereka. Studi yang dilakukan para ahli dari University of Manchester mengungkapkan, tawa dan sensualitas bibir yang dipadukan dengan lipstik berwarna merah akan menambah ketertarikan pria terhadap wanita.

Para peneliti merekam pergerakan mata pria dan menemukan bahwa dalam 10 detik pertama pria bertemu wanita, ia akan menghabiskan setengah waktu tersebut untuk memperhatikan mulut dan sensualitas bibir wanita itu. Jika sang wanita mengenakan lipstik merah muda, pandangan pria akan bertahan selama 6,7 detik dan lipstik merah akan menahan pandangan pria selama 7,3 detik.

3. Rambut
Tim riset Pantene mengadakan studi yang dilakukan terhadap kaum pria. Hasilnya, pria memandang rambut wanita sangat menarik. Studi tersebut menemukan bahwa 74 persen pria memperhatikan wanita karena rambutnya. Adapun 44 persen pria mengaku bahwa rambut adalah hal pertama yang mereka perhatikan dari seorang wanita. Studi itu juga menemukan bahwa pria lebih memilih mendekati wanita dengan rambut indah ketimbang wanita berbusana seksi.

4. Busana
Studi yang juga dilakukan oleh Pantene tersebut, juga mengungkap bahwa 26 persen pria memperhatikan busana yang dikenakan wanita terlebih dahulu sebelum sepasang kaki wanita, yang diperhatikan oleh 25 persen pria dan tata rias, yang diperhatikan oleh 4 persen responden pria.

5. Kebersihan Pribadi
Berdasarkan survei yang dilakukan Match.com terhadap 35.000 orang penggunanya, kekecewaan pada kencan pertama timbul karena faktor bau mulut, bau badan, dan kuku-kuku tangan yang kotor. Jika Anda ingin hubungan berlanjut, jangan lupa menjaga kebersihan diri dan aroma tubuh.

Model Cantik Ini Ajak 100 Pria Untuk Bercinta dan Hanya 30 Pria Yang Bersedia


Seorang wanita Amerika Serikat turun ke jalan dan meminta seratus pria yang ditemui untuk bercinta dengannya. Aksinya itu direkam dan di-upload ke YouTube. Dalam video tersebut, Andrea Wendel turun ke jalan-jalan di Amerika untuk mencari lelaki yang mau menidurinya. Ia secara acak memilih seratus pria, meminta mereka untuk membawanya pulang, dan bercinta dengannya, meskipun ia tidak tahu apa-apa tentang para pria itu.

Aksi Wendel tersebut merupakan sebuah eksperimen sosial yang aneh. Ia mendapat ide itu dari tayangan video pada sebuah situs, yang menunjukkan seorang pria meminta seratus wanita untuk tidur dengannya dan ternyata 55 wanita bersedia untuk melakukan One Night Stand.

Lalu, bagaimana dengan eksperimen Wendel? Berhasilkah? Ternyata, hasil eksperimen Wendel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pria menolak tawarannya. Ada yang bingung dengan pendekatan Wendel serta mengatakan sudah memiliki hubungan dengan yang lain. Seperti dilansir Daily Record pada Senin, 27 April 2015, sebanyak 30 orang setuju menemani Wendel di rumah, sementara 70 orang lainnya menegaskan mereka tidak tertarik.

Tidak jelas persis di mana video itu direkam. Namun beberapa pemirsa YouTube telah mengidentifikasi lokasi di sekitar Universitas California, Santa Barbara.

Cara Mengelabui Tes Psikologi Saat Melamar Pekerjaan Agar Dapat Diterima


Saat menjalani proses perekrutan di suatu perusahaan, kamu akan melalui tahap psikotes. Pada tahap tersebut, kamu sering diminta menggambarkan manusia. Tes ini biasa digunakan untuk mengetahui sejauh mana rasa tanggung jawab, rasa percaya diri, dan ketahanan kamu dalam suatu pekerjaan. Nah, bagi kamu yang belum mengetahui cara menggambar manusia pada psikotes dengan benar, simak beberapa tips berikut

1. Gambar sesuai dengan jenis kelamin
Kamu harus menggambar manusia sesuai dengan jenis kelamin. Jika kamu perempuan maka gambarlah objek perempuan dan jika kamu laki-laki gambarlah objek laki-laki. Saat mulai menggambar, usahakan gambar tersebut tepat berada di tengah kertas agar simetris.

2. Gambar dengan lengkap
Jangan menggambar dalam bentuk kartun atau sketsa. Gambar yang kamu buat harus berbentuk manusia secara lengkap dari ujung rambut sampai ujung kaki. Kamu juga perlu memperlihatkan bagian-bagian tubuh, seperti mata, hidung, telinga, tangan, hingga jari.

3. Profesi
Jenis profesi objek yang kamu gambar harus jelas dari kelengkapan pakaian sampai aksesoris yang dikenakan. Selain itu, gambarkan ekspresi wajah bahagia atau tersenyum saat objek yang kamu gambar melakukan aktivitas.

4. Gaya posisi objek
Kamu bebas menggambarkan segala aktivitas objek, seperti duduk, berdiri, berbaring, hadap kanan, dan sebagainya. Pilihan-pilihan gaya tersebut bisa kamu sesuaikan dengan kemampuanmu dalam menggambar manusia. Pastikan objek yang kamu gambar sedang melakukan aktivitasnya sesuai dengan profesi yang kamu maksud.

5. Perhatikan garis gambar
Terdapat beberapa makna saat kamu memberikan tekanan pada gambar. Misalnya, jangan memberikan penekanan berlebihan pada wajah sebab akan menunjukkan bahwa anda orang yang tidak percaya diri. Kamu juga harus memperhatikan ukuran gambar. Jika kamu menggambarkan objek yang terlalu besar maka kamu termasuk orang yang dominan. Selain itu, usahakan agar kamu menggambar tangan dengan terbuka dan memperlihatkan detail jari tangan.

Rangkaian psikotes dalam perekrutan pegawai terdiri atas beberapa macam tes. Salah satunya yaitu tes menggambar. Selain menggambar manusia, tes gambar yang lazim dipakai yaitu tes menggambar pohon. Tes gambar pohon ini digunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja seseorang.

1. Jenis pohon
Gambarlah pohon yang kamu anggap mudah. Usahakan pohon yang kamu gambar tersebut memiliki daun yang lebat atau rindang. Beberapa pohon yang bisa kamu gambar di antaranya pohon mangga, durian dan jambu.

2. Perhatikan goresan gambar
Sebaiknya, saat menggambar pohon kamu hanya menggunakan satu goresan. Hal ini menggambarkan bahwa kamu orang yang tidak ragu-ragu. Kemudian, untuk posisi gambar, usahakan pohon tersebut berada di tengah-tengah kertas. Jangan lupa memberi judul yang tepat sesuai dengan pohon yang kamu gambar.

3. Kelengkapan gambar
Kamu harus menggambar pohon yang sempurna. Maksudnya, kamu menggambarkan pohon secara lengkap, mulai dari akar, batang, ranting, dahan, daun, bunga, hingga buah. Biasanya, terdapat beberapa jenis pohon atau tanaman yang tidak boleh digambarkan. Oleh karena itu, kamu harus perhatikan instruksi dengan teliti.

4. Beri deskripsi
Setelah kamu selesai menggambarkan sebuah pohon, berilah nama pohon yang kamu gambar. Kemudian, deskripsikan pohon tersebut sesuai dengar ciri-ciri yang dimilikinya.

Proses perekrutan pegawai dilakukan dengan sejumlah seleksi yang panjang, salah satunya psikotes. Bagi seorang fresh graduate, kamu harus mulai mengenali jenis-jenis psikotes untuk tes masuk kerja.

Berikut ini beberapa jenis psikotes yang sering digunakan dalam proses perekrutan pegawai :
1. Tes intelegence question (IQ)
Dalam tes ini kamu akan menjumpai soal-soal yang berhubungan dengan angka dan bahasa. Tes ini dibuat standar sehingga bisa dikerjakan oleh semua orang. Bagi kamu yang menyukai hitungan akan mudah dalam mengerjakan soalnya.

2. Tes kepribadian
Tes kepribadian bertujuan melihat cara individu dalam menghadapi konflik, bekerja sama, serta mengambil solusi ketika menghadapi suatu masalah. Tes ini mampu mengukur kemampuan calon pegawai untuk dapat bekerja secara profesional. Selain itu, tes ini akan memberikan gambaran apakah calon pegawai adalah orang yang mudah beradaptasi atau justru termasuk orang yang individual.

Bentuk dari tes kepribadian cukup banyak. Beberapa yang sering digunakan dalam perekrutan di antaranya DAM and BAUM (draw a man test/tes gambar orang). Tes ini berguna mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan, serta ketahanan kerja. Selain itu, tes yang sering dipakai adalah wartegg test untuk mengetahui emosi, imajinasi, intelektual, dan aktivitas subjek. Ada juga tes pauli untuk mengukur sikap kerja dan prestasi kerja.

3. Tes kemampuan
Bentuk tes ini bisa berupa angka, permainan kata-kata, grafik, dan bentuk-bentuk tiga dimensi. Psikotes ini dilakukan untuk bisa mengukur daya tahan calon pegawai. Tes ini dilakukan dalam waktu yang singkat sehingga kamu harus bisa menyelesaikannya dengan cepat.

4. Tes kreativitas
Dalam tes ini, biasanya kamu akan diminta untuk menulis dan menggambarkan sesuatu. Kamu juga diminta melanjutkan sebuah gambar dari beberapa kotak yang sudah ada. Kamu harus bisa melanjutkan gambar tersebut dengan ilustrasi yang baik.

5 Perilaku Suami atau Istri Yang Membuat Pasangan Tidak Nyaman


Dalam pernikahan, baik Anda maupun suami perlu untuk dapat saling memahami satu sama lain. Tujuannya sederhana, guna membina hubungan yang harmonis dan meminimalisir konflik. Namun, sadar atau tidak, ada beberapa perilaku atau kebiasaan suami yang malah membuat istri tidak nyaman. Secara fisik maupun psikis. Berikut adalah lima faktor yang kerap dijumpai :

1. Dengkuran
Banyak penelitian telah menemukan bahwa tidur bersama orang yang mendengkur dapat mengganggu kesehatan. Satu penelitian menemukan bahwa orang yang tidur dengan pasangan pendengkur, terganggu pendengarannya setelah 15 tahun mengalaminya secara terus-menerus. Ada beberapa penelitian lain yang juga menemukan bahwa kualitas hidup akan membaik secara drastis ketika masalah dengkuran ditangani, baik dengan menemui dokter atau berinvestasi pada alat sumbat telinga berkualitas.

2. Bulu atau Rambut
Bulu atau rambut seperti kumis atau jenggot kerap dinilai menjadi simbol kejantanan kaum pria maupun bulu ketiak hingga bulu kemaluan pada kaum wanita, namun ternyata bulu-bulu ini dapat tidak sepenuhnya higienis. Para ahli menyatakan, bahwa bulu pada wajah, ketiak dan kemaluan lebih kasar ketimbang rambut normal. Artinya, bulu ini dapat menjebak kuman yang ada di mulut, hidung hingga pangkal lengan. Jika Anda menyentuh bulu dengan tangan kotor atau sehabis buang air besar atau kecil, kuman akan berpotensi berkumpul di sekitar area tersebut. Kondisi ini akan menimbulkan gangguan kesehatan dan polusi bau tidak hanya pada dia, namun juga pada Anda. Oleh sebab itu, pastikan pasangan Anda rutin membersihkan bulu bulu tersebut.

3. Bertengkar
Dalam hubungan percintaan hingga pernikahan yang penuh dengan stres akan menimbulkan rasa sakit baik emosi maupun fisik. Para peneliti dari Ohio State University, Amerika Serikat menemukan, bahwa pasangan yang memiliki masalah dalam komunikasi membutuhkan waktu lebih lama untuk menyembuhkan luka fisik ketimbang pasangan yang memiliki pola komunikasi normal. Apa sebabnya? Hormon oksitosin atau yang biasa disebut hormon cinta membantu melindungi tubuh Anda. Semakin Anda bahagia, maka semakin cepat pemulihan Anda.

4. Bercinta
Ada beberapa pria dan wanita yang alergi secara fisik terhadap seks. Mereka mengalami alergi terhadap protein seminal atau alergi terhadap sperma dan cairan vagina yang menimbulkan gatal, luka seperti terbakar, dan rasa nyeri ketika berinteraksi dengan sperma atau cairan vagina. Menurut ABC News, kondisi ini menyerang 40.000 orang di Amerika Serikat saja. Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan menginjeksikan protein ke dalam tubuh.

5. Pasangan Yang Sengaja Membuat Pasangannya Gendut
Studi yang dilakukan para ahli dari Southern Methodist University menemukan bahwa orang yang memiliki pernikahan tidak bahagia, lebih mudah untuk naik berat badannya. Para peneliti memandang bahwa ketika Anda tak memiliki pasangan, Anda lebih fokus untuk menjaga tubuh agar menarik bagi lawan jenis. Namun ketika Anda sudah menikah, Anda tidak melakukan hal demikian atau pasangan yang kurang percaya diri yang sengaja menggendutkan pasangannya agar tidak ada lawan jenis yang tertarik lagi. Ini akan menyebabkan beragam gangguan kesehatan jika tidak dikontrol dengan baik bahkan setelah pasangannya berhasil digendutkan, mereka akan mendapatkan alasan untuk berselingkuh.

Cara Membedakan Jenis Kelamin Dinosaurus Dari Fosilnya


Selama ini para peneliti masih sulit membedakan jenis kelamin dinosaurus dari temuan fosil, khusunya untuk spesies Stegosaurus. Stegosaurus sendiri merupakan spesies herbivora yang pernah mengembara di Amerika Serikat bagian barat sekitar 150 juta tahun lalu. Ukurannya besar dan berkaki empat, StegosUrus memiliki dua baris lempeng di sepanjang punggung dan dua pasang ‘duri’ pada bagian ujung ekor untuk mengalahkan musuh.

Nah, peneliti dari Inggris menyatakan, pembeda fosil spesies jantan dan betina berdasarkan bentuk dari lempengan tulang besar yang menonjol di bagian belakang tubuh Stegosaurus. “Lempengan yang lebih besar itu biasanya dia jantan,” ujar seorang salah satu anggota tim penelitian sekaligus ahli paleontologi, Evan Saitta dari University of Bristol.

Menurut Saitta, sama halnya dengan ekor burung merak, struktur lempengan tulang yang tipis dan lebar serta letaknya yang berada di bagian belakang tubuh, digunakan oleh spesies jantan sebagai daya tarik seksual terhadap lawan jenis. Mengutip kantor berita Reuters, tim peneliti kemudian melakukan tes terhadap lempengan tulang belakang tersebut untuk membuktikan, apakah betul ukurannya sebagai pembeda jenis kelamin atau ternyata pembeda usia.

Mereka menggunakan pemindai CT dan analisis mikroskopik yang memperlihatkan jaringan tulang yang ternyata sudah berhenti tumbuh. Artinya, kedua jenis kelamin itu memang berbeda dan kebetulan usianya sudah terbilang dewasa. Ukuran terbesar Stegosaurus diyakini bisa mencapai 9 meter. Dalam penelitian ini menggunakan fosil Stegosaurus mjosi yang berukuran 6,5 meter.

Anggota tim peneliti lainnya, Michael Benton menambahkan, “penelitian ini menunjukan banyak dinosaurus menggunakan anggota tubuhnya sebagai daya tarik seksual terhadap betina ataupun untuk mengajak pertempuran.”

Penjelasan Ilmiah Terjadinya Gempa Nepal Beserta Dampaknya


Sabtu itu (24/4) sebelum tengah hari di Nepal, sepotong lempengan di bawah permukaan Bumi bergeser. Akibatnya, pergeseran itu melepaskan gelombang kejut ke atas yang ledakannya seperti 20 senjata termonuklir dan ‘merobek’ Lembah Kathmandu.Dalam ilmu Geologi, gempa berkekuatan 7,9 skala ritcher yang menghancurkan Nepal itu dan terburuk dalam 81 tahun terakhir seperti jam berputar. Gempa terdahsyat di kawasan itu terakhir terjadi pada tahun 1934.

Menurut laporan Nepal National Society for Earthquake Technology. Sebetulnya bisa diprediksi beberapa waktu sebelumnya. Sebab, kawasan di Indus-Yarlung dikenal sebagai zona jahit yang mengalami gempa 8 skala ritcher setiap 75 tahun sekali.Alasannya adalah gerakan teratur dari garis patahan yang membentang sepanjang perbatasan di Nepal bagian selatan, dimana lempengan di India bertabrakan dengan lempeng Eurasia antara 40 juta sampai 50 juta tahun yang lalu.

“Tabrakan antara lempengan di India dan Eurasia adalah sebuah karya untuk geologi. Sebab lempengan India itu mendorong jalan ke arah utara menuju Asia sekitar lima sentimeter per tahun. Secara geologis itu bergerak sangat cepat,” ujar ahli Geofisika di University of Hong Kong, Lung S.Chan.

Karena terus bergerak, sehingga lempengan ini menimbulkan gesekan hingga membangun energi seperti ‘kerak’ yang terpecah, kata Dr Chan, yang juga membandingkan gempa ini seperti ledakan senjata termonuklir.Menurut dia, Nepal memang rawan gempa bumi, bukan hanya karena kekuataan besar yang terjadi karena tabrakan tektonik, namun juga jenis garis patahan di negara tersebut.

Peristiwa normal, ketika terjadi gesekan akan menciptakan ruang yang normal ketika ada retakan tanah, sementara di Nepal salah satu kekuataan lempeng tektonik itu justru berdiri di atas yang lain dan termasuk yang paling besar.

Hal yang paling terlihat dari imbas ini adalah Pegunungan Himalaya. Gesekan lempengan yang konstan antara India dan Eurasia mendorong hingga ketinggian puncak sekitar satu sentimeter setiap tahun.”Dalam kasus gempa lalu, gesekan ini bergerak sekitar dua meter,” jelas Hongfeng Yang, ahli gempa di China University of Hong Kong.

Meskipun keteraturan tampak dari gempa bumi yang parah di Nepal, tidak mungkin untuk memprediksi kapan satu sama lain akan terjadi. Namun, catatan sejarah dan pengukuran modern pergerakan lempeng tektonik menunjukkan bahwa jika tekanan membangun di wilayah tersebut dengan cara yang umumnya konsisten dan homogen, Sehingga, daerah tersebut bisa diprediksi akan terjadi gempa parah setiap empat sampai lima dekade, kata Dr. Yang.

Sekelompok peneliti asal Perancis sempat melakukan penelitian sesaat sebelum gempa berkekuatan 7,9 skala ritcher mengguncang Nepal terjadi. Saat melakukan penelitian itu, mereka sudah memprediksi akan terjadi gempa dahsyat ini. Laurent Bollinger dan rekan-rekannya dari lembaga penelitian CEA di Perancis, menemukan pola sejarah gempa saat melakukan penelitian di Nepal bulan lalu, dan mereka sudah mengantisipasi akan terjadi gempa bumi besar yang persis dimana lokasi d gempa besar hari Sabtu terjadi.

Mereka melakukan penelitian di hutan Nepal bagian selatan serta tengah, dan melakukan penggalian sepanjang patahan gempa berjarak 1.000 kilometer dari arah barat ke timur.Para peneliti ini juga melakukan penggalian berdasarkan teks-teks kuno yang menyebutkan sejumlah gempa besar di masa lampau, tetapi menemukan lokasinya sangat sulit. Demikian yang dikutip dari BCC. Dalam laporannya yang disampaikan kepada Nepal Geological Society, dua pekan lalu, Bollinger mengatakan, “Kami menunjukkan bahwa patahan ini tidak menyebabkan gempa besar di tahun 1505 dan 1833. Perpindahan besar terjadi pada tahun 1344.”

Sebelumnya, tim telah bekerja pada lempengan yang terletak di sebelah timur Kathmandu, dan telah menunjukkan bahwa patahan ini mengalami gempa besar tahun 1255, dan kemudian terjadi lagi pada tahun 1334. Ketika Bollinger dan rekan-rekannya melihat pola bersejarah ini benar terjadi di masa lalu, mereka menjadi sangat prihatin.

“Kami dapat melihat baik Kathmandu dan Pokhara akan mengalami gempa yang mengubah patahan utama, kemungkinan yang terbesar sejak pertama kali terjadi sejak 1344,” kata peneliti memperingatkan, saat itu.Dan mereka juga mengisyaratkan bahwa gempa pada hari Sabtu lalu, merupakan pendahuluan dari kemungkinan yang paling besar sehingga sampai mengangkat pecahan ke permukaan bumi.

Bikram Yoga Terbukti Berbahaya Bagi Kesehatan


Durasi yang lebih singkat, menurunkan suhu, dan meningkatkan perhatian asupan air, adalah rekomendasi dari tim ilmuwan olahraga yang melakukan penelitian tentang yoga bikram. Latihan Bikram Om biasanya dilakukan di sebuah ruangan yang dipanaskan sampai 105 derajat Fahrenheit atau sekitar 40 derajat celsius dengan kelembapan 40 persen.

Kelas pada umumnya dilakukan sepanjang 90 menit dan para yogi yang berpartisipasi meliukkan tubuh ke 26 pose dan melakukan dua latihan pernapasan. Para penggemar latihan ini menikmati tantangan untuk tetap fokus, kendati adanya ketidaknyamanan dan berlimpahnya keringat yang memiliki efek detoksifikasi. Penelitian terbaru mendukung manfaat kesehatan dari bikram yoga. Di antaranya, meningkatkan kesadaran, tingkat stres lebih rendah, meningkatkan daya tahan kardiorespirasi, keseimbangan lebih baik, peningkatan kekuatan tubuh, fleksibilitas bahu, dan penurunan persentase lemak tubuh yang lebih kecil.

Namun, di samping sederet manfaat tersebut, tim peneliti ingin menguji keamanan praktik bikram yoga. Mereka merekrut 20 relawan sehat. Semua relawan mengikuti kelas bikram yoga secara teratur . Para peserta berusia antara 28 dan 67, tujuh orang adalah laki-laki dan 13 perempuan. Setiap peserta menelan sebuah sensor temperatur tubuh, dan diikat pada monitor denyut jantung yang dipakai selama kelas yoga berlangsung.

Data denyut jantung secara keseluruhan lebih rendah dari yang telah diprediksi tim peneliti, dan fluktuatif tergantung pada tingkat kesulitan pose yang diberikan. Namun, suhu tubuh terus meningkat pada semua peserta, berdasarkan penelitian yang didanai oleh American Council on Exercise tersebut, seperti dilansir laman resminya.

Rata-rata suhu tubuh tertinggi pada lelaki adalah 103,2 derajat fahrenheit (39, 5 derajat celsius). Sementara, pada perempuan adalah 102 derajat fahrenheit (38,8 derajat celsius). Suhu tubuh seorang peserta laki-laki mencapai 104,1 derajat fahrenheit (40 derajat celsius) yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko penyakit yang berhubungan dengan panas dan serangan panas, menurut penelitian.

Di akhir sesi bikram yoga selama 90 menit, tujuh dari 20 partisipan memiliki suhu lebih besar dari 103 derajat fahrenheit (39,3 derajat celsius). Para peneliti merekomendasikan, latihan di dalam kelas dengan pengaturan panas tertentu, tidak boleh melebihi 60 menit, untuk meminimalkan efek panas yang tidak bisa ditoleransi.

Kelas bikram yoga biasanya memberikan hanya satu kali istirahat untuk minum, kata peneliti yang berpendapat bahwa itu tidak cukup. Mereka meyakinkan penggemar bikram yang percaya, memininimalkan konsumsi air selama kelas dapat meningkatkan kesadaran, bahwa hal tersebut tidak bekerja demikian.

“Tidak ada yang diperoleh dari memotong asupan air dalam pengaturan apapun,” kata Porcari, kepala program Fisiologi Klinis di Universitas Wisconsin La Crosse. Orang-orang yang melatih bikram harus mendorong murid-muridnya mengonsumsi banyak air, terutama ketika kelas berlangsung di lingkungan ekstrem seperti pada kelas bikram yoga, katanya.

Banyaknya masyarakat yang menggandrungi yoga ternyata tak hanya sekadar mengikuti tren semata. Menurut pelatih yoga, Fajar Putra, kini masyarakat sudah mulai menyadari akan pentingnya kesehatan. “Yoga itu bukan hanya tren, tapi juga sudah menjadi lifestyle,” ujarnya ketika ditemui di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (3/3). Menurutnya, tingkat kesadaran warga untuk hidup sehat pun sudah meningkat.

“Tingkat kesadaran untuk mengonsumsi makanan sehat dan olahraga pun luar biasa sekarang,” katanya. Tak hanya itu, masyarakat urban pun dinilai sudah menganggap kesehatan sebagai sebuah investasi. “Mereka sekarang mencari sehat untuk investasi. Makanya banyak yang ikut yoga. Dulu yoga jarang sekali yang ikut,” katanya memaparkan.

Fajar pun menilai, saat ini sudah banyak orang yang sadar kalau ketika sakit, uang yang akan dikeluarkan untuk berobat itu lebih mahal daripada ketika berolahraga. Ia juga mengungkapkan, meski popularitas gaya hidup sehat juga didukung oleh para figur publik, tapi jika tidak ada kesadaran dari dalam diri sendiri, mereka tidak akan menjadikan yoga atau olahraga lainnya sebagai rutininas. “Ya kalau dari dalam diri sendiri tidak ada kesadaran, mau lihat foto selebritis di media sosial juga enggak berpengaruh,” katanya mengakhiri.

Manusia Ternyata Mengetahui Perasaan Orang Dari Bau Keringat


Keluarnya keringat dari tubuh tidak selalu mengindikasikan kalau Anda lelah. Dalam kondisi senang pun Anda bisa berkeringat. Apalagi saat ketakutan. Misalnya saja saat menonton film horor, Anda pasti sedikit berkeringat. Keringat yang keluar dari tubuh manusia ternyata bisa dijadikan sebuah komunikasi pada orang di sekitar tentang apa yang sedang Anda rasakan. Jika Anda berkeringat saat Anda merasa senang, hal itu akan menular pada orang di sekitar Anda. Akibatnya mereka juga ikut senang. Lantas, mengapa keringat bisa menularkan perasaan?

Dikutip dari Medical Daily, seorang profesor di bidang psikologi dari Utrecht University, Gun Semin, mengatakan hal yang menyebabkan ini terjadi adalah adanya peran dari indrapenciuman yang disebut komunikasi olfaktori. Manusia purba membutuhkan cara membuat keputusan yang tepat untuk bertahan hidup. Mereka pun akhirnya mengaitkan respons psikologis dengan perintah otak, misalnya berlari. “Keringat karena ketakutan memengaruhi kewaspadaan,” kata Semin. Hal ini akan memengaruhi visual orang yang melihatnya. Bentuk komunikasi ini diketahui bernama chemosignal.

Semin dan beberapa teman kuliahnya pun pernah melakukan penelitian terkait hal ini. Ia ingin mencari tahu seberapa baik chemosignal pada keringat ditransfer ke orang lain. Semin pun lalu membawa 12 laki-laki ke dalam laboratoriumnya. Dari semua laki-laki tidak ada yang merokok, mengonsumsi obat atau terkena gangguan psikologis lainnya.

Mereka lalu diminta untuk melepas bajunya dan mengelap ketiaknya hingga benar-benar kering. Selanjutnya mereka pun diminta untuk melakukan dua kegiatan. Yang pertama adalah menonton video yang bertujuan untuk mengeluarkan respons mereka, baik itu repons netral, takut, maupun bahagia. Mereka kemudian diminta untuk melengkapi penilaian dari emosi yang tersembunyi dalam diri mereka berdasarkan perasaan tertentu. Pada akhirnya para peneliti mengumpulkan keringat mereka dalam tabung.

Penelitian dilanjutkan pada 36 perempuan. Semin dan kawannya memilih perempuan karena mereka dinilai lebih sensitif terhadap aroma dan kemampuan membaca emosinya pun lebih baik. Setiap perempuan diminta meletakkan dagunya di tempat yang telah disediakan. Kemudian mereka diminta untuk mengendus aroma dari tabung-tabung keringat yang telah dikumpulkan sebelumnya. Semin dan tim melihat reaksi para perempuan dari pergerakan otot wajahnya. Sehingga setelahnya ia bisa kroscek emosi yang ditangkap oleh perempuan dari aroma keringat itu dengan emosi laki-laki yang memproduksi keringat tersebut.

Hasilnya, Semin dan tim menemukan kalau para perempuan mengeluarkan reaksi yang sama dengan apa yang sebenarnya dirasakan laki-laki saat memproduksi keringat tersebut. Ketika mereka mencium keringat dari kelompok laki-laki yang merasa bahagia, mereka akan tersenyum, atau hanya sekadar menyipitkan mata dan pipinya terlihat naik. Sementara perempuan yang mencium keringat ketakutan, merespons dengan mengernyitkan dahi atau menaikkan alis.

“Otot-otot muka yang diaktifkan ketika bahagia akan berbeda pada saat seseorang ketakutan atau netral,” ujar Semin. “Dan kami menemukan bahwa ketika seseorang mencium aroma kebahagiaan, otot mukanya akan tersenyum tulus.”
Bagian terpenting dari penelitian ini adalah emosi seseorang tidak diterima secara jelas atau terang-terangan. Ketika para perempuan ditanya tentang apa yang mereka rasakan saat menghirup tabung keringat itu, jawabannya tidak berkaitan dengan apa yang otot wajah mereka tampilkan.

Menurut Semin ini bukanlah sebuah hal yang mengejutkan. Komunikasi yang diterima oleh otak tidak selamanya bersifat eksplisit atau jelas, tidak selalu. Audio dan visual misalnya, keduanya memiliki hubungan dengan emosi yang tersembunyi yang mirip dengan komunikasi olfaktori. Tapi tidak interaktif.

Pentingnya Bakat Melukis Pada Anak


Joline dan Tobias, masing-masing berusia sepuluh dan sembilan tahun. Sejak kecil, mereka berdua gemar melukis. Sehingga, sejak usia empat dan tiga tahun mereka sudah mengikuti kursus melukis untuk mengasah bakat dan kemampuan mereka di atas kanvas. Tidak mengherankan, lukisan mereka kini sangat indah dan kaya warna layaknya pelukis profesional.

“Kami les seminggu sekali, di hari Minggu setelah (ibadah) gereja,” ujar Joline dengan penuh semangat pada acara pameran lukisan “Care for Others” yang digelar Emilie Faith Foundation, Yayasan World Harvest Indonesia, dan Heidy’s Art Painting Course di Belezza Shopping Arcade, Kamis (23/4/2015).

Tobias mengaku, pada dasarnya ia lebih suka melukis ragam jenis binatang. Joline pun setuju, namun ia juga senang melukis pemandangan, seperti pegunungan berbatu, taman yang dilengkapi bangku kayu, dan pemandangan lainnya. Dalam pameran tersebut, mereka berdua masing-masing menyajikan tiga buah lukisan. Hasil penjualan lukisan mereka akan disumbangkan bagi pendidikan anak-anak kurang mampu.

Bagi Tobias, pameran ini bukan yang pertama kali baginya. Sebelumnya, ia pernah mengikuti pameran serupa yang digelar di Galeri Nasional Indonesia. Ketika ditanya siapa yang membeli lukisannya, bocah lucu ini mengaku tidak tahu dan tidak mengenal sang pembeli. “Yang aku tahu, dia ini orang kaya. Sepertinya, dia ini orang yang sangat VIP,” tukas Tobias yang disambut tawa sang ibunda.

Lalu, dari mana inspirasi mereka ketika melukis? Mudah saja, Tobias mengaku inspirasi datang begitu saja secara spontan yang kemudian langsung dibuat sketsanya. Joline mengaku serupa, namun ia juga mencari inspirasi dari gambar-gambar maupun foto yang diperolehnya di internet.

“Kadang-kadang kami juga dapat inspirasi saat jalan-jalan. Kalau menemukan sesuatu yang bagus kami potret untuk dilukis. Melukis itu susah, soalnya harus menarik kuas dari kanan ke kiri dan bukan ke atas dan ke bawah. Kalau sudah cukup lelah, kami minum air putih, istirahat sebentar, lalu melukis lagi,” tutur Joline.

Linna, sang ibunda, mengaku telah melihat bakat melukis kedua buah hatinya sejak masih balita. Mereka berdua, yang merupakan siswa dan siswi SD IPEKA Internasional ini, lantas didaftarkan untuk mengikuti kursus melukis. Selain untuk mengasah bakat, Linna mengaku kursus melukis juga membantu perkembangan diri sang buah hati.

“Mereka memang suka melukis sejak kecil. Saya cukup bantu dorong bakat mereka saja. Untuk saya, hobi melukis itu cukup penting untuk mengembangkan kreativitas anak. Selain itu, yang saya tahu, melukis merupakan salah satu aktivitas yang cukup bagus untuk perkembangan motorik serta keseimbangan otak anak,” ungkap Linna.

Joline mengaku sangat senang ketika mengetahui lukisan hasil karyanya akan dijual dan hasil penjualannya disumbangkan untuk pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung. “Saya tahu di luar sana banyak teman-teman yang kurang beruntung. Saya senang bisa membantu lewat sebuah lukisan, paling tidak, teman-teman yang kurang beruntung bisa mewujudkan impian mereka,” terang Joline.

Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui bakat dan minat anak. Akan lebih bagus lagi apabila bakat tersebut diasah dan dikembangkan sebagai bekal di masa depan nanti. Di samping itu, tak ada salahnya mendidik buah hati untuk berbagi, agar mereka menyadari pentingnya mensyukuri hidup dan membantu sesama.

Penyakit Wiskott-Aldrich Bisa Disembuhkan Oleh Virus HIV AIDS


Uji coba terapi gen pada tujuh anak yang menderita sindrom Wiskott-Aldrich berhasil. Enam dari tujuh anak berhasil disembuhkan sementara satu lainnya meninggal oleh sebab resistensi herpes.Sindrom Wiskott-Aldrich adalah penyakit langka yang menimpa 10 bayi dari 1 juta kelahiran. Para penderita penyakit ini mudah terluka namun sulit sembuh, rentan terhadap berbagai infeksi termasuk pneumonia dan autoimun.

Penyebab penyakit kekebalan tubuh tersebut adalah mutasi pada gen yang membawa kode untuk pembentukan protein WAS. Mutasi pada gen yang membentuk protein itu menghambat pembentukan keping-keping darah sehingga pembekuan darah berlangsung lambat. Selama ini, satu-satunya alternatif pengobatan sidnrom Wiskott-Aldrich adalah cangkok sumsum tulang belakang. Namun, pencangkokan sendiri sulit sebab harus menemukan donor yang benar-benar cocok.

Mengatasi keterbatasan itu, Salima Hacein Bey Abina dari Necker Children Hospital berupaya melakukan terapi gen. Dia merekrut 12 anak penderita sindrom Wiskott-Aldrich dari Inggris dan Perancis untuk ujicoba. Tentu, ini dengan persetujuan orang tua pasien. Dalam terapi itu, Abina dan rekannya mengambil sumsum tulang belakang dan memurnikannya untuk mendapatkan sel yang memengaruhi sistem kekebalan. Begitu didapatkan, dia kemudian menyisipkan gen HIV yang telah “dijinakkan”.

Sel yang telah disisipi gen HIV itu dicangkokkan kembali ke sumsum tulang belakang sehingga bisa berkembang. Efek terapi yang dilakukan antara tahun 2012 – 2014 itu lalu dilihat selama beberapa bulan. Hasilnya, seperti dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association pada Selasa (21/4/2015), semua anak dalam keadaan sehat setelah terapi dan kondisinya semakin membaik. Eczema, masalah pada kulit, dan kerentanan infeksi membaik pada 6 pasien. Tak ada insiden pendarahan pada seluruh pasien setelah infeksi. Sementara, autoimun juga membaik pada 5 pasien.

Salah satu pasien yang tertolong berkat terapi gen ini adalah Daniel Wheeler, remaja berusia 15 tahun dari Bristol. Sebelumnya, kakaknya meninggal karena penyakit yang sama. Kini, dia bisa lebih lega berkat terapi gen. Adrien Trasher dari Great Ormond Street Hospital di London seperti dikutip BBC, Selasa, mengatakan, “Saya pikir ini sangat signifikan. Ini pembuktian yang jelas bahwa pendekatan terapi gen efektif.”

Namun, Ian Alexander dari Gene Therapy Research Unit di Children Medical Research Institute di Sydney, Australia, mengatakan bahwa ini masih awal dari terapi gen. “Terapi gen masih pada fase bayi dan banyak hal yang dijanjikan belum terealisasi,” katanya.