Monthly Archives: April 2008

Memakai Web Site Berbasis Windows Rawan Serangan Hacker, Setengah Juta Situs Dengan Hosting Berbasis Windows Serentak Dibobol Hacker


Pembuat software komputer, Microsoft Corp., membantah tudingan yang menyatakan bahwa serangan yang dialami lebih dari setengah juta website beberapa waktu lalu, disebabkan oleh kelemahan-kelemahan software web dan SQL server buatannya.

Seorang manajer komunikasi pada Security Response Center Microsotf, Bill Sisk, mengatakan,”Penelusuran kami menunjukkan bahwa kelemahan-kelemahan baru atau yang tidak diketahui yang telah dimanfaatkan. Gangguan itu bukan lah dihasilkan dari sebuah kelemahan dalam internet information services atau microsoft SQL server.”

Pernyataan Sisk dalam blog Microsoft, Senin, itu disampaikan terkait adanya spekulasi yang menyebut bahwa serangan terhadap lebih dari 500 ribu website belum lama ini terkait kelemahan-kelemahan dalam web dan SQL Server software Microsoft.

Awal minggu lalu, lebih dari 500 ribu situs internet, termasuk beberapa milik pemerintah AS dan Inggris, menghadapi serangan dan termodifikasi perintah untuk memasukkan software jahat ke komputer pengunjungnya, termasuk menyebabkan banyak situs pemerintah maupun komersil “shut down” (mati).

Peneliti pengamanan system internet mengatakan situs-situs itu terserang oleh serangan-serangan yang tertanam di SQL.

Semua komputer pengunjung akan terinfeksi file sejenis trojan apabila mengunjungi situs-situs yang terserang tersebut. Ketika halaman situs yang terserang dibuka, maka ad on javascript akan terisi dengan file bernama 1,js. File ini kemudian berusaha untuk mengeksekusi delapan serangan berbeda dengan target aplikasi Microsoft.

Sisk, sebagaimana dikutip Xinhua, mengingatkan para pembuat website untuk mengikuti petunjuk-petunjuk Microsoft untuk melindungi domain mereka dari serangan yang tertanam di SQL.

Sebuah solusi untuk masalah ini adalah dengan menggunakan browser Firefox, selain Internet Explorer. Dalam browser Firefox telah tersedia sebuah fitur add-on yang disebut “noscript”, yang tidak membiarkan pemanfaatan javascript bekerja secara otomatis, walaupun ketika serangan datang.

Memakan Tomat Memiliki Efek Yang Sama Dengan Memakai Tabir Surya


Beberapa peneliti Inggris telah menemukan bahwa menambahkan tomat yang dimasak ke dalam makanan setiap hari meningkatkan kemampuan kulit melindungi diri dari sinar ultra-violet yang berbahaya, demikian laporan BBC, Senin.

Para peneliti di University of Manchester dan University of Newcastle menemukan bahwa menambahkan lima sendok makan pasta tomat pada makanan harian pada 10 relawan dapat membantu menghindari kerusakan kulit dengan menyediakan perlindungan terhadap dampak sinar ultra-violet.

Kerusakan akibat sinar itu dapat mengakibatkan penuaan dini dan bahkan kanker kulit.

Dalam suatu studi, para peneliti itu memberi 10 relawan sebanyak 55 gram pasta tomat standard yang berisi tingkat tinggi tomat yang dimasak dan 10 gram minyak zaitun setiap hari, sementara 10 peserta lagi hanya diberikan minyak zaitun.

Setelah tiga bulan, contoh kulit dari kelompok yang diberikan tomat memperlihatkan mereka memiliki 33 persen tambahan perlindungan dari terbakar sinar matahari, sama dengan faktor sangat sedikit krim pelindung dari sinar matahari, dan tingkat “procollagen” yang jauh lebih tinggi.

“Procollagen” adalam molekul yang memberi kulit susunannya dan menjaganya agar tetap kenyal.

Studi tersebut menunjukkan “antioxidant lycopene”, yang ditemukan pada konsentrasi paling tingginya ketika tomat telah dimasak, berada di balik manfaat nyata itu.

“Makanan tomat mendorong secara mencolok tingkat `procollagen` di kulit. Peningkatan ini menunjukkan potensi pembalikan proses penuaan kulit,” kata Lesley Rhodes, ahli ilmu penyakit kulit di University of Manchester, sebagaimana dikutip Xinhua.

Namun ada peringatan bahwa tomat mesti dipandang sebagai “tambahan yang bermanfaat” dan bukan sebagai pilihan bagi krim pelindung dari sinar matahari.

Peneliti itu mengatakan studi tersebut lebih kecil dan singkat, dan mereka sekarang mempertimbangkan untuk melakukan penelitian baru mengenai manfaat “lycopene” bagi kulit.

Stop Jangan Buang Darah Menstruasi Karena Merupakan Obat Untuk Penyakit Jantung


PENELITI Jepang baru-baru ini mengungkapkan sebuah riset yang memberi harapan baru bagi pengobatan penyakit jantung. Yang lebih mencengangkan, riset itu mengindikasikan bahwa darah haid atau menstruasi pada suatu hari nanti dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan jantung.

Adalah para ahli jantung (kardiolog) dari Sekolah Kedokteran Universitas Keio yang berhasil yang menemukan temuan menarik ini. Mereka berhasil mengembangkan sel-sel punca atau sel batang dari darah haid yang kemudian diaplikasikan pada tubuh binatang tikus.

Dalam risetnya, peneliti menggunakan sampel darah haid dari 9 wanita untuk kemudian mengembangkannya selama sebulan di laboratorium. Pada tahap ini, peneliti berupaya mencari sejenis sel dalam darah haid yang dapat berfungsi seperti halnya sel punca.

Sekitar 20 persen sel-sel mulai saling menyerang secara spontan setelah tiga hari dikumpulkan dalam kultur in vitro bersama sel-sel dari jantung tikus. Sel-sel darah haid ini akhirnya membentuk lembaran jaringan mirip jaringan otot jantung.

Rata-rata kesuksessannya 100 kali lebih tinggi ketimbang 0,2 – 0,3 persen sel punca yang diambil dari tulang manusia, kata salah seorang peneliti, Shunichiro Miyoshi.

Hasil eksperimen in-vivo secara terpisah, lanjut peneliti, menunjukkan bahwa tikus yang mengalami serangan jantung membaik kondisinya setelah menerima sel-sel yang dihasilkan dari darah haid ini.

¨Dalam waktu dekat, mungkin akan tercipta sebuah sistem yang akan memudahkan para wanita menggunakan untuk pengobatan mereka sendiri,¨ ujar Miyoshi.

Menggunakan darah dari tubuh sendiri, kata peneliti, akan memecahkan masalah besar dari penggunaan sel-sel ini yaitu sistem kekebalan tubuh yang kerap menolak kehadiran sel.

Miyoshi menyatakan, darah haid dapat digunakan untuk membangun persediaan dari sel-sel yang memiliki keragaman protein pengenal kecocokan jaringan atau human leukocyte antigen (HLA), yang juga bagian penting dari sistem kekebalan tubuh manusia.

¨Sel-sel ini dapat disimpan untuk waktu lama dalam sebuah tabung seukuran jari, dan dapat dikembangkan sesuai keperluan,¨ ujarnya.

Sel punca dipertimbangkan sebagai kunci karena sel ini dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis sel. Sel punca juga berpotensi besar membantu memperbaiki sel-sel yang rusak, jaringa bahkan organ tubuh sekalipun.

Riset yang digagas atas prakarsa National Institute for Child Health and Development ini dimuat dalam edisi online

Stephen Hawking Percaya Ada Alien Namun Alien Yang Bodoh


Pakar astrofisika terkemuka Stephen Hawking yakin alien mungkin ada dalam bentuk primitif di tepian galaksi yang kita huni. Menurutnya, alam semesta begitu luas sehingga terdengar mustahil hanya Bumi yang dihuni makhluk hidup.

“Kalaupun ada kehidupan primitif di ruang galaksi kita, di sana mungkin tidak ada makhluk yang cerdas,” ujar Hawking yang saat itu tengah membawakan kuliah umum untuk memperingati ulang tahun NASA ke-50 di Universitas George Washington, AS, Senin (21/4).

Dalam kesempatan tersebut, ia mengemukakan tiga pendapat mengenai kehidupan di luar Bumi. Kemungkinan pertama, kehidupan primitif di suatu planet mungkin memang sangat kecil. Kemungkinan lainnya, terdapat makhluk cerdas di suatu tempat yang mampu mengirimkan sinyal komunikasi ke luar angkasa hingga membangun kekuatan senjata nuklir. Namun, ia lebih yakin pada pendapat lainnya yang tidak menolak kemungkinan ad ya kehidupan lain namun tidak secerdas kita.

“Kehidupan primitif sangatlah biasa dan makhluk cerdas sungguh sangat jarang” ujarnya. Ia mengatakan perburuan alien melalui proyek SETI (Serach for Extra-Terrestrial Intelligence) membuktikan bahwa tidak ada tanda-tanda makhluk cerdas dalam rentang 100 tahun cahaya dari Bumi. Namun, ia yakin akan menemukannya jika manusia berjuang melakukan perburuan hingga jutaan tahun cahaya.

Komunikasi saja belum berhasil, apalagi alien mengunjungi kita. Hawking menolak pendapat kedatangan alien melalui penampakan UFO karena menurutya tidak mungkin alien datang hanya menakut-nakuti saja seperti banyak diceritakan selama ini. Bila ada alien cerdas mereka akan datang untuk menaklukan bumi atau mengambil alih bumi seperti bangsa amerika mengambil alih benua amerika dari pemilik sahnya suku indian dengan membunuh semua penduduk bumi.

Menureutnya alien ada samping kita, namun manusia harus memastikan rencana jangka panjang hingga waktu ratusan tahun jika ingin memastikan keberadaanya. Hawking menilai orang yang enggan berpartisispasi dalam eksplorasi luar nagkasa seperti orang-orang yang menolak rencana pelayaran Colombus mengarungi Samudera Atlantik tahun 1492 dan menganggapnya sebagai pemborosan.

“Menyebar ke luar nagkasa leboih jauh akan memberikan pengaruh sangat besar,” katanya. Hal tersebut benar-benar akan mengubah masa depan manusia dan mungkin menentukan apakah kehidupan manusia masih bisa bertahan lebih lama

Bukan Hanya Jakarta Yang Macet, Internetpun Akan Segera Mengalami Macet Berat


“Internet sekarang ini rawan. Bukan karena ia akan kolaps, tetapi karena banyak peluang akan hilang.” (Robert Metcalfe, ”entrepreneur” dan pelopor jaringan, seperti dikutip Steve Lohr/IHT (13/3/2008)

Internet, yang semula diciptakan untuk tujuan militer, kini semakin menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Kegandrungan orang terhadap internet menyebabkan pemanfaatannya pun melonjak drastis. Oleh sebab perkembangan amat cepat ini, kini muncul kekhawatiran baru bahwa medium ini akan dilanda kemacetan parah.

Berbagai kalangan sepandangan, ancaman kemacetan berasal dari melonjaknya desain visual yang kaya pada komunikasi dan hiburan online–yang mewujud pada klip video dan film, jaringan sosial/komunitas, dan game multipemain.

Seperti dilaporkan Steve Lohr di International Herald Tribune (14/3/2008), citra bergerak (moving image) di internet—dengan ukuran jauh melebihi kata-kata—merupakan bit digital yang melewati pipa dan gerbang internet, dan itu membutuhkan pita komunikasi (bandwidth) lebih banyak. Tahun lalu saja, situs video YouTube mengonsumsi bandwidth yang banyaknya sama dengan seluruh bandwidth yang dikonsumsi internet pada tahun 2000.

Bulan November silam, satu lembaga riset memproyeksikan bahwa permintaan penggunaan internet akan melebihi kapasitas jaringan yang ada pada tahun 2011. Atas dasar itu pula, judul perdebatan dalam konferensi teknologi yang berlangsung di Boston pada bulan April ini mencerminkan kekhawatiran yang ada, yakni” ”Akhir Internet?”

Sebelum ini sudah ada ramalan dari Deloitte Touche Tohmatsu yang menyebutkan bahwa internet akan kehabisan kapasitas pada tahun 2007. Deloitte menyatakan, ”Internet sering dianggap sebagai sumber daya tak terbatas. Sayangnya, tidak demikian, dan di sejumlah bagian dunia, penggunaannya tampak mendekati kapasitas total yang ada pada tahun 2007.” (Greg Goth, IEEE Internet Computing/PaperPicker.worldpress.com, 5/07)

Lebih jauh ditambahkan, ”Pertumbuhan tak henti-henti trafik internet selama tahun 2007 akan meruntuhkan sejumlah tulang punggung internet: pipa-pipa berkapasitas terabit yang menghubungkan benua-benua.”

Ada juga eksperimen laboratorium yang dilakukan (oleh Daniel Friedman dari Universitas California) dan Bernardo Huberman (dari Laboratorium Hewlett-Packard California) untuk meneliti kemacetan internet (www.hpl.hp.co.uk/2004).

Melambat

Pada sisi lain, para ahli mencoba menenteramkan pengguna bahwa pelonjakan trafik tidak akan menyebabkan terjadinya bencana crash, tetapi hanya berupa pelambatan kecepatan pengunduhan (download). Frustrasi juga diramalkan muncul karena layanan dengan data tinggi tidak lagi menyenangkan.

Memang ada kemajuan dalam teknologi penanganan trafik internet. Komputer router relay data makin cepat, transmisi serat optik makin baik, dan perangkat lunak untuk mengolah paket data bertambah pintar.

Sekadar catatan, pertumbuhan dan tuntutan yang ada di internet terkait dengan munculnya inovasi, bisnis, pasar, dan lapangan kerja baru. Diingatkan bahwa bangsa yang tidak melakukan investasi di sektor ini akan kalah dengan mereka yang menjadikan internet berkecepatan sebagai prioritas.

Menurut Odlyzko, dari internet berkecepatan tinggilah akan muncul inovasi dari Google, YouTube, eBay, atau Amazon berikut.

Menanggulangi masalah

Setelah mengetahui di satu sisi ada tantangan dan di sisi lain ada peluang, tiap-tiap pihak kini mulai merancang langkah untuk menjawab tantangan yang ada.

Salah satu langkah adalah penguatan kapasitas lokal. Ini diperlukan karena meskipun merupakan jaringan global, dalam banyak hal internet bersifat lokal. Pada kenyataannya, internet memang bangunan besar yang tersusun dari jaringan-jaringan kecil yang dihubungkan satu sama lain.

Kalau sekarang dicemaskan terjadinya kemacetan lalu lintas digital, itu sebenarnya bukan mengenai cabang utama internasional, yang bisa disetarakan dengan jaringan jalan tol, tetapi yang berdekatan dengan rumah—mulai dari kapasitas sakelar lingkungan (neighborhood switch), router, hingga pipa ke rumah-rumah. Kalau ingin dipasang kabel serat optik untuk mendukung internet kecepatan tinggi, di AS biayanya sekitar 1.000 dollar AS.

Adanya elemen lokalitas di atas menjelaskan mengapa kecepatan internet berbeda-beda untuk setiap negara. Seorang peneliti AS mengaku bahwa akses internet di Taiwan dua kali lebih cepat dan jauh lebih murah dibandingkan dengan layanan ”kecepatan tinggi” premium yang ia langgan di California.

Di AS sendiri, investasi yang dibutuhkan untuk merespons meningkatnya trafik internet tidak terbatas hanya untuk kabel dan pembawa telekomunikasi mengingat penyebab munculnya persoalan beragam. Seperti disebut Tim Pozar dari perusahaan penyedia layanan internet di San Francisco, kekuatan yang memicu melejitnya trafik internet adalah maraknya aplikasi video yang haus bandwidth di situs-situs web, meningkatnya kebutuhan untuk menangani pengguna dengan menggunakan telepon seluler yang bisa untuk internet, dan keterbatasan daya listrik untuk pusat data di kota padat seperti San Francisco.

Daya saing

Perkiraan sekarang memperlihatkan bahwa akan ada lonjakan pertumbuhan sangat besar dalam lalu lintas internet mengingat internet dikaitkan dengan potensi perekonomian, bangsa yang ingin punya daya saing besar didorong untuk berinvestasi di sektor internet kecepatan tinggi.

Bagaimana kalau bangsa tidak berinvestasi? Besar kemungkinan ia akan kehilangan banyak peluang. Namun, internetnya sendiri tidak akan kolaps, seperti diakui sendiri oleh Metcalfe.

Indonesia yang masih dalam fase peningkatan penetrasi internet juga dihadapkan pada tantangan pembangunan internet berkecepatan tinggi meskipun pemanfaatannya untuk tujuan-tujuan ekonomi belum signifikan.

Tepung Dari Kulit Pisang, Makanan Yang Murah dan Sangat Kaya Akan Gizi


Kulit pisang kerap dibuang begitu saja di sembarang tempat. Jika dibuang sembarangan, maka kulit pisang bisa membuat orang tergelincir.

Namun, tiga mahasiswa biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya setelah melakukan serangkaian penelitian menemukan hasil bahwa kulit pisang tidak bisa dianggap remeh.

“Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga itu, ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup,” kata Sulfahri, salah seorang dari tiga peneliti itu.

Melihat kandungan zat bermanfaat yang cukup tinggi itu, maka ia bersama dua rekan pun mencoba membuat penganan dari bahan kulit pisang itu.

“Semula, kami hanya memproduksi keripik kulit pisang, namun lama-kelamaan timbul ide untuk membuat tepung dari kulit pisang,” katanya.

Mahasiswa angkatan 2007 itu mengatakan tepung pisang itu akhirnya digunakan sebagai bahan baku kue bolu. Meski berkali-kali gagal, namun akhirnya mereka menemukan formula yang pas untuk membuat bolu dari kulit pisang.

“Kalau dihitung lebih dari 50 kali, namun kami sekarang sudah puas dengan resep bolu yang kami miliki,” katanya.

Kulit pisang yang cocok dibuat tepung adalah jenis pisang raja, karena kulit pisang raja lebih tebal dibandingkan jenis pisang lainnya.

Karya Sulfahri dan dua rekannya itu merupakan salah satu karya inovatif yang terpilih dalam penyaringan untuk “Biological Opus Fair” yang digelar di Plaza dr Angka ITS Surabaya pada 17 dan 18 April 2008.

Delapan produk inovatif yang dipamerkan adalah karya bertajuk “Pemanfaatan Kulit Buah Pisang Raja (musa paradisiaca sapientum) sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kue Bolu” (karya Sulfahri dari Jurusan Biologi ITS Surabaya), dan “Water Electric Light Trap (WEL-T) sebagai Pengganti Pestisida dalam Upaya Peningatan Produksi Pangan yang Ramah Lingkungan” (karya Resti Afiandinie dari Jurusan Teknik Kimia ITS).

Karya lain adalah “Pendayagunaan Talok (Muntingia calabura Linn) sebagai Salah Satu Sumber Alternatif Baru dalam Dunia Pangan” (Fitri Linda Sari dari Universitas Muhammadiyah Malang), kemudian “Potensi Suweg (Amorphophallus campanulatus Bl.) sebagai Alternatif Bahan Pangan (Upaya Menggali Potensi Pangan Lokal)” (Riana Dyah Suryaningrum dari Universitas Muhammadiyah Malang).

Disamping itu terdapat karya lain, seperti “Konversi Limbah Padat Menjadi Produk Ramah Lingkungan” (Sulistiono Ningsih dari Jurusan Biologi di Universitas Jember), “Pemanfaatan Mikroalga (Fitoplankton) sebagai Subtitusi Sumber Bahan Bakar Premium” (Abdul Azis Jaziri dari Jurusan Perikanan di Universitas Brawijaya Malang), “Diversifikasi Dioscorea Flour sebagai Sumber Alternatif Pangan” (Zainal Arifin dari Jurusan Biologi ITS Surabaya), kemudian “Pemanfaatan buah dan daun cersen/talok sebagai keripik dan dodol” (Ria Hayati dari Jurusan Biologi ITS Surabaya).

Tidak berbeda dengan Sulfahri, Zaenal Arifin juga mencoba membuat diversifikasi pangan dari bahan umbi uwi.

“Umbi yang bernama latin dioscorea alata itu ternyata dapat menjadi bahan pangan yang aman bagi penderita diabetes. Kadar gula uwi itu rendah, tapi karbohidratnya tinggi,” kata mahasiswa jurusan Biologi ITS itu.

Pengolahan uwi menjadi tepung itu pun tidak memerlukan proses yang rumit, bahkan cukup menggunakan metode tradisional.

“Saya buat dari dua macam uwi, uwi putih dan juga uwi ungu yang sama-sama berkadar gula rendah. Uwi diparut kasar, kemudian direndam dengan air kapur untuk memisahkan parutan dengan getahnya. Air getah uwi itu bisa untuk pestisida yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Parutan yang sudah dikeringkan, katanya, dapat langsung diolah menjadi tepung. “Tepung dari uwi ini dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai macam penganan, seperti kue dan mie. Rasa tepungnya sendiri tawar, jadi gampang divariasikan,” katanya.

Tidak hanya produk pangan, duo mahasiswa Teknik Kimia ITS Surabaya juga mengusung karya yang diberi nama WEL-T (Water Electric Light-Trap).

Jebakan untuk serangga di sawah itu hanya memerlukan waktu penggarapan satu minggu saja. “Ide awalnya dari raket nyamuk,” papar Achmad Ferdiansyah, didampingi rekannya, Resti Afiandinie.

Metode raket nyamuk itu digabungkan dengan alat tradisional untuk penangkap laron. Masyarakat sering menggunakan lampu minyak dan baskom air untuk menangkap serangga.

“Metode itu membahayakan dan juga kurang praktis, karena itu kami menggunakan lampu bersinar ungu sebagai pemikat serangganya. Pancaran panjang gelombang lampu ungu paling pendek, sehingga memikat mata serangga. Begitu terpikat cahaya, serangga akan terkena sengat dari kawat-kawat listrik itu dan akhirnya jatuh ke dalam bak air,” katanya.

Menurut dia, WEL-T itu efektif untuk hama sundep. Di kalangan petani, hama sundep sangat merugikan karena proses reproduksinya sangat cepat dan menyerang tanaman padi.

“Pancaran sinar ungu itu beradius 800 meter, sehingga untuk lahan sawah seluas satu hektar membutuhkan 12 buah WEL-T, tapi jika dibanding dengan pestisida masih lebih hemat Rp300 ribu-a, karena biaya pembuatan hanya Rp190 ribu, apalagi WEL-T lebih ramah lingkungan,” katanya.

Bukan hanya menarik dan murah, pameran produk inovatif mahasiswa se-Jatim itu juga akan mengangkat citra Indonesia, karena sebagian dari delapan karya inovatif yang terpilih akan mewakili Indonesia dalam entrepenuership di Jepang

Tanaman Bunga Bisa Hidup Dibulan Tanpa Bantuan


Seandainya manusia berhasil menghuni permukaan Bulan kelak, hiburan pertama yang bisa dilakukan mungkin membuat taman. Para ilmuwan dari badan antariksa Eropa (ESA) telah memastikan tanaman berbunga marygold sanggup tumbuh di tanah yang keras seperti di Bulan tanpa bantuan pupuk kimia.

Tim peneliti yang dipimpin Natasha Kozyrovska dan Iryna Zaets dari Akademi Sains Nasional di Kiev, menanam beberapa batang tanaman berbunga marigold pada bongkahan anorthosite, jenis tanah di Bumi yang mirip struktur tanah Bulan.

Dalam tanah yang tersusun rapi, pertumbuhannya ternyata buruk. Namun, dengan menambahkan beberapa jenis bakteri membuatnya tumbuh dengan baik. Bakteri sepertinya memecah molekul-molekul tanah sehingga menghasilkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, misalnya potassium.

“Kami akan membawa sebuah sistem sirkulasi air dan pengolahnya, yang merupakan sistem yang dibutuhkan jika Anda ingin membuat siste pendudkung kehidupa primitif,” ujar Bernard Foing, ilmuwan senior dari Pusat Riset Teknologi Ruang Angkasa Eropa (Estec), Belanda. Sistem ini didesain mampu mendukung kehidupan organisme sederhana di lingkungan ekstrim.

Keberhasilan ini dikemukakan dalam pertemuan tahunan Himpunan Geosains Eropa (EGU) yang baru digelar di Vienna. Penananaman di permukaan Bulan merupakan penelitian penting untuk mempelajari bagaimana adaptasi makhluk hidup dalam kondisi yang berat sebelum manusia membangun koloni di sana.

Jad, menurut Foing tidak ada alasan untuk mengembangkan prinsip yang sama hingga dapat menanam biji-bijian atau tanaman berbuah di Bulan. Di luar sistem pendukung utama, yang dibutuhkan hanya alat pengolah tanah, tambahan bakteri, dan benih.

Namun, tak semua ilmuwan sependapat dengan hal tersebut dan masih menganggap bahwa mimpi bercocok tanam di Bulan masih fiksi ilmiah. Penelitian seperti itu juga tidak masuk dalam startegi Eropa mengeksplorasi Bulan.

Bahkan, misi Eropa ke Bulan masih belum jelas karena baru akan diputuskan tahun depan. Misi utama yang diberi nama Moon Next adalah menempatkan kendaraan robotik di permukaan Bulan tahun 2015.

“Kami mempertimbangkan apakah dapat melakuka percobaan ini pada beberapa misi robot, sebelum kami mengirim manusia ke Bulan,” ujar Foing. Ia yakin hal tersebut masuk akal dan mungkin dilakukan sesuai dengan target Moon Next.

Selain negara-negara Eropa, beberapa negara yang telah menguasai teknologi antariksa berambisi menaklukkan Bulan. Jepang telah mengirim wahana bernama Kaguya (atau Selene) yang mengorbit Bulan. Begitu pula China dengan Chang’e 1. Wahana India bernama Chandrayaan 1 akan dikirim juga ke orbit Bulan dalam beberapa bulan ke depan, NASA bahkan telah menentukan target untuk mengirim wahana berawak ke permukaan Bulan pada 2020

Bangsa Aztek Jago Matematika


Meski dikenal sebagai pembantai yang suka mengobankan sesamanya, bangsa Aztek ternyata sudah menguasai aritmatika dalam kesehariannya. Mereka telah menguasai sistem pecahan dan menggunakannya untuk menghitung dan menentukan formula pajak.

Hal tersebut terungkap dari hasil analisis terhadap Codex Vergara, dua manuskrip dari tahun 1540 hingga 1544, berisi kode-kode tulisan yang ditemukan di daerah Tepetlaoztoc, Meksiko. Catatan tersebut berisi denah tanah berikut ukurannya dan mungkin jumlah pajak yang harus dibayar pemiliknya.

“Teks kuno ini sangat rinci dan disusun dengan rapi karena pemilik tanah sering harus membayar upeti sesuai nilai hartanya,” ujar Maria del Carmen Jorge y Jorge, salah satu peneliti dari National Autonomous University, Meksiko City. Catatan matematis ini tidak hanya menggunakan kode matematika yang diketahui dikembangkan bangsa Aztek namun juga menggunakan gambar-gambar tubuh manusia sebagai lambang operasi aritmatika.

Sebelumnya, para ilmuwan telah mengungkap rahasia matematika bangsa Aztek yang bertumpu pada sistem penomoran vigesimal atau angka 20 sebagai unit satuan. Sebagai pembanding, perhitungan matematika saat ini menggunakan sistem desimal. Dalam aritmatika Aztek, satu titik setara dengan, satu garis setara dengan 5, dan simbol lain untuk 20 berikut kelipatannya.

Namun, dokumen Codex Vergara juga menggunakan gambar-gambar. Setidaknya mereka menggunakan tiga simbol, yakni hati, tangan, dan anak panah. Kelihatannya, gambar-gambar ini melambangkan angka pecahan.

Peneliti lainnya Barbara Williams dari University of Wisconsin-Rock County mengungkapkan bahwa ukuran ini ibarat inci dan kaki. Hati mungkin menggambarkan jarak antara ujung jari ke jantung atau setengah tangan, jarak ujung jari tangan kanan dan kiri.

Bangsa Aztek menggunakan satu unit panjang tanah sekitar 2,5 meter. Jika pengukuran sedikit lebih panjang, mereka menggunakan unit pecahan tersebut untuk menambahkan

Ikan Dari Ambon Bermata Manusia


Seekor ikan yang ditemukan di perairan Ambon sangat aneh karena memiliki mata seperti manusia. Tidak seperti ikan lainnya, kedua matanya menghadap ke depan di permukan mukanya yang rata.

Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip bawah dilapisi kulit yang lembut dan tipis yang bergaris-garis coklat muda dan putih. Hewan seukuran genggaman tangan manusia ini sangat luwes menyelinap di antara celah karang sehingga jarang ditemui.

Secara umum ikan tersebut dikelompokkan sebagai ikan penjerat (anglerfish) atau ikan katak (frogfish) yang suka berdiam di satu tempat dan memancing mangsanya datang. Namun, sosoknya yang aneh tak dijumpai dalam literatur ikan manapun. Ikan tersebut ditemukan pertama kali oleh pemandu selam Toby Fadilsyair lima belas tahun lalu. Namun, sampai sekarang proses identifikasi terhadap ikan tersebut belum pernah dilakukan karena sulitnya merekamnya dari dekat.

Beruntung, pada Januari 2008 lalu, penyelam Mark Snyder dari Maluku Divers berhasil memotret seekor di antaranya dari dekat dan dari berbagai sudut. Foto-foto tersebut kemudian dikirim kepada Profesor Theodore Pietsch, pakar ikan dari Sekolah Kelautan dan Ilmu Perikanan Universitas Washington untuk diidentifikasi.

“Begitu saya melihat foto tersebut, saya tahu bahwa ia jenis anglerfish karena sirip-sirip di sisi badannya yang mirip kaki,” ujar Pietsch. Sirip yang khas ini berfungsi untuk membantu ikan tersebut merayap di dasar laut daripada berenang untuk berpindah ke tempat lain. Namun, tidak seperti ikan penjebak umumnya, ia tak memiliki semacam pancing di atas kepalanya untuk menarik perhatian mangsa.

Mukanya yang rata dan dua mata yang menghadap ke depan membuatnya kaget karena tidak pernah ditemuinya selama 40 tahun mempelajari karakteristik ikan. Kebanyakan ikan memiliki mata yang menghadap ke kanan dan kiri badannya. Sepasang mata yang menghadap ke depan membuat ikan tersebut memiliki kemampuan melihat secara binokuler layaknya manusia. Sepasang mata yang melihat objek sama seperti ini sangat berguna karena dapat menentukan jarak objek di depannya dengan lebih tepat.

Meski bukti-bukti cukup kuat, perlu identifikasi langsung baik secara moefologi maupun tes DNA untuk memastikan apakah ikan ini dapat dimasukkan sebagai kelompok tersendiri. Sejauh ini para ilmuwan telah mengelompokkan ikan-ikan penjerat ke dalam 18 familia dan Pietsch yakin ikan ini masuk ke dalam familia ke-19. Untuk mengungkapnya, Pietsch telah mendapat sokongan dari lembaga riset AS National Sience Foundation.

Gurita Asal Indonesia Paling Banyak Menghabiskan Waktu Buat Pacaran


Para peneliti dari Universitas Berkeley, California, AS terkejut menemukan kawanan gurita yang sangat atraktif. Karakternya sangat berbeda dengan gurita-gurita di akuarium yang umumnya sangat pemalu. Sifat yang tidak biasa ditunjukkan gurita-gurita liar dari spesies Abdopus aculeatus. Gurita yang ukuran tubuhnya sebesar buah jeruk dan tentakel sepanjang 20-25 centimeter ini ditemukan di sekitar pantai-pantai di wilayah Indonesia.

Gurita-gurita liar tersebut jelas sangat bersemangat berkompetisi untuk berebut pasangan terbaik, sangat melindungi pasangannya, dan hanya kawin sekali seumur hidup. Para pejantannya sangat pemilih untuk mendapat pasangan dan tak segan menyerang rivalnya sampai untuk menggaet calon pilihannya. Namun, di balik kejantanannya, gurita jantan juga kadang-kadang feminin.

Misalnya, berenang dengan genit di dekat dasar laut dan menutupi garis coklat di tubuhnya yang mejadi tanda pejantan untuk menaklukkan pilihan pasangan secara tiba-tiba. Para pejantan ini berebut gurita betina yang tubuhnya paling besar. Para peneliti memperkirakan, pilihan tersebut mungkin terkait dengan strategi bertahan hidup.

“Jika Anda harus menghabiskan waktu untuk berebut betina, Anda harus mencari yang terbesar sebab ia paling banyak memproduksi sel telur,” ujar Roy Caldwell, salah satu biolog dari Universitas California Berkeley yang melaporkan temuannya dalam jurnal Marine Biology edisi terbaru. Apalagi, kawanan gurita ini hana memiliki umur sangat singkat. Hasil pengamatan menunjukkan, sel-sel telur yang dibuahi matang dalam sebulan. Sesaat setelah anak-anaknya lahir, gurita betina maupun pejantannya mati.

“Ini bukan seks yang menyebabkan kematian,” ujar ketua tim peneliti Christine Huffard. Sebab, gurita tersebut memang memiliki usia sangat pendek dan hanya memiliki kesempatan kawin sekali seumur hidup.