Monthly Archives: Maret 2011

Mobil Berbahan Baku Nanas Dibuat Oleh Sao Paulo University California


Bagaimana jika sebuah mobil terbuat dari nanas? Wah, pasti seru naik mobil ini. Para ilmuwan yakin, serat tanaman seperti nanas dan pisang bisa dipakai sebagai bahan baku body mobil. Kata mereka, dalam 2 tahun ke depan mobil berbahan serat tanaman buah itu bisa terwujud.

Imagi pembuatan mobil berbahan serat tanaman buah ini adalah contoh inovasi teknologi nano. Jadi, serat tanaman ini dimanfaatkan sebagai campuran untuk memperkaya bahan plastik. Ilmuwan mengatakan, bahan plastik yang telah diperkaya dengan serat tanaman akan menjadi bahan yang super kuat.

Dr Alcides Leao dari Sao Paulo University, pengembang bahan ini, mengatakan pada American Chemical Society di Anaheim, California, “Karakteristik dari plastik (yang telah diperkaya serat tanaman) ini luar biasa. Bahannya ringan tapi sangat kuat. 30 persen lebih ringan dan 3 hingga 4 kali lebih kuat dari plastik biasa.”

“Kami percaya, beberapa bagian mobil seperti dashboard, bemper dan panel samping, akan terbuat dari serat nano buah ini. Satu hal, bahan ini akan mengurangi berat mobil dan meningkatkan efisiensi bahan bakar,” lanjut Leao seperti dikutip Daily Mail 28 Maret 2011.

Serat tanaman yang dipergunakan dalam proses ini adalah serat nano yang 50.000 unitnya saja hanya berdiameter sehelai rambut. Serat ini diperoleh dengan proses yang lebih kompleks dari serat tanaman biasa yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas selama berabad-abad.

Dr Leao telah meneliti beragam serat tanaman untuk membuat material plastik yang lebih kuat, ringan dan ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitiannya, bahan baku paling potensial sebagai pengaya plastik adalah daun dan batang nanas serta curaura, sejenis nanas yang tumbuh di Amerika Selatan.

Leao mengakui bahwa proses membuat material ini sangat mahal. Namun sebenarnya hanya dibutuhkan serat dalam jumlah sedikit saja untuk memperkaya plastik. Ia juga mengatakan bahwa ke depannya, material ini bahkan bisa dipakai untuk bahan baku spare part mobil lain.

“Sejauh ini, kita masih fokus dalam upaya menggantikan material mobil berbahan plastik. Tapi di masa depan kita mungkin bisa menggantikan spare part berbahan logam dengan serat nano ini,” paparnya. Menurutnya, bahan ini bahkan bisa dipakai untuk aplikasi medis, seperti digunakan sebagai pembuat sendi artifisial.

Selain nanas, bahan baku lain yang bisa dimanfaatkan untuk membuat serat nano ini adalah serat pisang dan serat batok kelapa. Selain jadi lebih ringan dan kuat, dengan serat tanaman ini plastik akan lebih tahan panas dan bahan bakar yang tumpah.

Anak Dengan Asperger Syndrome Ber IQ Diatas 170 Membuat Teori Relativitas Einstein Ketinggalan Zaman


Seorang anak ajaib 12 tahun telah mengejutkan para profesor universitas setelah dia bergulat dengan beberapa konsep paling maju dalam matematika.

Jacob Barnett memiliki IQ 170 – lebih tinggi dari Albert Einstein – dan sekarang begitu maju dalam studinya di universitas Indiana sehingga para profesor itu antre meminta dia terlibat dalam penelitian PHD.

Anak ajaib itu, yang belajar sendiri kalkulus, aljabar, geometri dan trigonometri dalam seminggu, sekarang mengajari sesama teman kuliah setelah jam kuliah.

Dan sekarang Jake telah memulai proyek yang paling ambisius – versinya sendiri dari teori relativitas Einstein.

Ibunya, yang tidak yakin apakah anaknya sedang berbicara omong kosong atau jenius, mengirim video teorinya ke Institut for Advanced Studi di dekat Princeton University.

Menurut Indiana Star, profesor astrofisika institut itu Scott Tremaine – seorang ahli terkenal di dunia – membenarkan keaslian teori Jake.

Dalam sebuah email ke keluarga, Tremaine menulis: “Saya terkesan oleh minatnya dalam fisika dan jumlah yang ia telah pelajari sejauh ini. Teori yang dia sedang kerjakan melibatkan masalah paling sulit dalam astrofisika dan fisika teori. Siapa pun yang memecahkan ini akan pantas untuk Hadiah Nobel.”

Namun bagi ibunya, Kristine Barnett, 36, dan keluarganya, matematika tetap menjadi subjek rumit. Berbicara kepada harian itu, Ny. Barnett mengatakan: “Saya gagal dalam matematika. Saya tahu (bakat) ini tidak datang dari saya.”

Dan itu juga, menurutnya, bukan minat Jake. “Setiap kali saya mencoba berbicara tentang matematika dengan siapa pun di keluarga saya, mereka hanya menatap kosong”.

Jake didiagnosis dengan sindrom Aspergers, penyakit yang sama dengan Bill Gates, dari usia dini. Orang tuanya yang khawatir ketika dia tidak bicara sampai usia dua tahun, mencurigai dia abnormal.

Hanya saat ia mulai tumbuh dewasa mereka menyadari betapa spesialnya dia. Dia akan mengisi buku catatan dengan gambar bentuk dan perhitungan geometris kompleks, sebelum mengambil pena dan menulis persamaan di jendela.

Pada usia tiga ia memecahkan puzzle yang memiliki 5.000 potongan dan ia bahkan mempelajari peta jalan negara, membaca setiap jalan raya dan awalan plat luar kepala.

Pada usia delapan ia telah meninggalkan sekolah menengah atas dan masuk kelas astrofisika lanjutan di Indiana University – Purdue University Indianapolis. Kehadirannya di kelas cukup menakutkan bagi banyak siswa berusia 18 tahun.

Berbicara kepada Indy Star, Wanda Anderson, seorang ahli biokimia terkenal, berkata: “Ketika saya pertama kali masuk dan melihatnya, saya berpikir, “Oh Tuhan, saya pergi ke sekolah dengan Doogie Howser (dokter muda dalam sebuah acara komedi).”

Dia menambahkan: “Banyak orang datang padanya untuk meminta bantuan ketika mereka tidak memahami masalah fisika.”

Orang-orang datang kepadanya setiap saat dan berkata, “Hei Jake, Anda dapat membantu saya.”

“Banyak orang berpikir orang jenius sulit untuk diajak bicara, tapi Jake menjelaskan hal-hal yang masih di luar kepala mereka.”

Dan profesornya, John Ross, mengatakan penampilannya di kuliah telah menonjol. “Ketika dia bertanya, ia selalu dua langkah di depan materi kuliah. Semua orang di kelas terdiam. Dia duduk tepat di barisan depan, dan mereka semua hanya melihat ke arahnya.”

“Dia akan datang menemui saya pada jam kantor dan mengajukan pertanyaan bahkan lebih rinci. Dan Anda bisa tahu dia sudah memikirkan hal-hal ini.”

“Anak-anak seusianya biasanya akan mempunyai masalah menambahkan fraksi, dan dia membantu beberapa teman-temannya.”

Menurut orang tuanya, Jake memiliki masalah tidur di malam hari saat ia terus memikirkan angka di kepalanya. Tapi jauh dari mengeluh, Jake telah mengubah malam tanpa tidur untuk keuntungannya – membongkar teori big bang.

Langkah berikutnya, menurut Profesor Ross, adalah Jake untuk meninggalkan kelas sama sekali dan mengambil peran penelitian dibayar.

Penelitian Robotik Di Indonesia Hanya Membuat Program Tanpa Membuat Perangkat Keras


Penelitian robotika di Indonesia sebagian besar masih seputar pemrograman dan jarang menyentuh ke penguasaan teknologi perangkat keras. Pendanaan menjadi kendala para peneliti.

Biaya untuk merancang dan menciptakan perangkat keras, menurut Ketua Umum Asosiasi Robotika Indonesia (ARI) Wahidin Wahab, Jumat (25/3) di Jakarta, sangat mahal. ”Kita belum sampai ke situ, tetapi jangan sampai masalah pendanaan membuat kami, peneliti, menjadi pesimistis,” katanya di sela-sela ”Seminar Robot Humanoid Nao” di World Robotic Explorer, Thamrin City, Jakarta.

Ia mengatakan, selama 13 tahun Kementerian Pendidikan Nasional berperan mendorong perkembangan dunia robotika di Indonesia. Tiap tahun, ada lomba robotika antarsekolah atau siswa sehingga mendorong generasi muda untuk menekuni.

Pengajar di Universitas Indonesia ini menjelaskan, kualitas anak-anak dan mahasiswa Indonesia di bidang robotika membanggakan. ”Anak-anak sering meraih medali saat lomba. Namun dari sisi pembuatan robot dan penguasaan teknologi harus diakui kita tertinggal jauh di kancah internasional,” katanya.

Umumnya, para peserta lomba membeli robot yang komponennya diimpor dan merakit robot untuk diisi program sendiri. Hal ini juga terjadi di kampusnya. Penelitian sebagian besar masih seputar algoritma dan pendeteksian. Teknologi seperti penguasaan sensor, elektronika, dan desain belum didalami karena biayanya puluhan juta rupiah.

Pebisnis robotika dan pendiri World Robotic Explorer (WRE), Jully Tjindrawan, mengatakan, teknologi robotika di Indonesia tertinggal 20-30 tahun dibandingkan negara maju. Ia berharap kehadiran WRE menjadi solusi keterbatasan laboratorium dan peralatan yang menjadi kendala peneliti. WRE diklaim sebagai rumah robot pertama di Asia Tenggara. WRE mendatangkan robot humanoid bernama Nao, asal Perancis. Robot yang diproduksi perusahaan Aldebaran tahun 2005 itu telah terjual 1.000 unit di 30 negara.

Patahan Lempengan Tektonik Masih Aktif Bergerak Sebanyak 2 MM Per Tahun


Patahan Lembang yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, aktif bergerak. Perhitungan oleh pakar geologi dari Institut Teknologi Bandung terkait pergerakan itu sebesar 2 milimeter per tahun. Masyarakat harus diberi pemahaman tentang risiko bencana dan upaya mitigasi.

Peneliti Irwan Meilano memasang sejumlah sensor yang dipantau lewat satelit di dua kelompok lokasi yang terbagi oleh patahan. ”Alat global positioning system yang terpasang menunjukkan bahwa ada pergerakan dengan rata-rata 2 milimeter per tahun. Ini menunjukkan bahwa Patahan Lembang tetap aktif bergerak,” kata Irwan, Jumat (25/3) di Bandung.

Irwan menyatakan, pergerakan dengan ukuran itu tergolong rendah.

Dosen Teknik Geologi ITB, Agus Handoyo Harsolumakso, mengatakan, belum banyak masyarakat yang mengetahui keaktifan Patahan Lembang. Gempa besar di patahan itu pun belum pernah tercatat secara ilmiah. ”Bukti-bukti keaktifannya masih terus diteliti,” kata Agus.

Pakar Geologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Yulianto, yakin gempa bumi telah terjadi berulang kali. Ia menemukan tanah yang berlapis-lapis di lereng patahan, misalnya di Situ Umar. Lapisan tanah itu terjadi karena gempa bumi yang berulang kali.

”Pada kedalaman sekitar 150 sentimeter, ada perbedaan lapisan tanah di Situ Umar. Di bawahnya terdapat tanah dengan kontur lapisan yang cenderung tidak beraturan. Kontur semacam itu terjadi karena guncangan gempa. Kontur serupa ditemukan di lapisan tanah dengan kedalaman 3,5 meter,” kata Eko.

Berdasarkan perhitungannya, gempa terakhir di tempat itu terjadi sekitar 500 tahun lalu.

Bertolak dari itu, peneliti dari LIPI, Danny Hilman Natawidjaja, menyimpulkan, Patahan Lembang adalah patahan yang masih aktif. Salah satu kriterianya adalah bentuk riil yang bisa terlihat secara kasatmata saat ini. Selain itu, pola penumpukan lapisan tanah menunjukkan adanya pergerakan lempeng secara vertikal.

Keaktifan lempeng ini menunjukkan wilayah Lembang dan Kota Bandung rentan terhadap dampak gempa bumi. Kawasan patahan kini semakin padat penduduk. Terlebih lagi, Kota Bandung yang berjarak sekitar 15 kilometer arah selatan dari patahan itu berdiri di atas tanah dengan tingkat kematangan rendah.

”Kota Bandung adalah cekungan rendah dengan tingkat kematangan tanah yang paling muda dibandingkan area sekitarnya. Dari sisi geologi, Bandung tidak mantap,” ujar dosen Teknik Geologi ITB, Budi Brahmantyo.

Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat akan bencana gempa bumi harus segera disosialisasikan. Menurut Budi, salah satu aspek yang terlupakan adalah jalur evakuasi dan lokasi berkumpul yang aman jika terjadi gempa.

Hujan Bunga Serbuk Sari Landa Jepang Setelah Mengalami Tsunami


Hujan kuning melanda wilayah Kanto dekat Tokyo, Jepang. Badan Meteorologi Jepang meminta warga tak usah panik, karena warna kuning bukan berasal dari bahan radiokatif seperti yang dikawatirkan, tapi serbuk sari.

Badan Meteorologi Jepang menerima 2.000 aduan Selasa 22 Maret 2011 pagi mengenai residu kekuningan yang terdapat di atap rumah warga setelah hujan. Warga khawatir warna kekuningan ditimbulkan dari efek radiasi yang berasal dari pembangkit listrik nuklir yang rusak yang berjarak 220 kilometer di sebelah timur utara Tokyo.

Menurut Kementerian Lingkungan hidup, serbuk sari dalam jumlah banyak terlihat di udara di wilayah Kanton. Serbuk itu jatuh bersamaan dengan hujan. Namun, dinas kesehatan kota metropolitan Tokyo menyatakan ada kemungkinan hujan mengandung bahan radioaktif tetapi dalam tingkat yang tidak membahayakan kesehatan manusia.

Jepang saat ini darurat nuklir setelah pembangkit listrik tenaga nuklirnya di Fukushima rusak akibat gempa 8,9 skala Richter yang disusul tsunami pada 11 Maret lalu. Seluruh penduduk dalam radius 20 kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima itu dievakuasi. Berbagai produk di wilayah tersebut, seperti susu dan sayuran terpapar radiasi.

Dampak radiasi akibat terbakarnya pembangkit listrik nuklir Fukushima juga makin meluas. Pemerintah Jepang kemarin mengumumkan air ledeng di Tokyo telah mencapai level yang mengkhawatirkan. “Kami mengimbau agar air ledeng tidak diminum oleh anak, juga untuk membuat susu bayi di bawah 1 tahun,” kata Gubernur Tokyo, Shintaro Ishihara seperti dikutip dari MSNBC

Terbukti Plastik PFC Sebabkan Menopuase Dini


Para ilmuwan mengatakan unsur-unsur kimia yang terdapat dalam berbagai produk yang kita gunakan sehari-hari -mulai dari tempat makan hingga pakaian- mungkin menyebabkan menopause dini pada perempuan.

Berdasarkan Telegraph, penelitian pada 26.000 perempuan, menemukan bahwa mereka yang memiliki level tinggi PFC (perfluorocarbons) lebih cenderung melewati perubahan hidup sebelum waktunya.

“Tidak diragukan lagi bahwa ada kaitan antara paparan PFC dan permulaan menopause, tetapi hubungan sebab akibat tidak jelas,” kata Dr. Sarah Knox, dari West Virginia University School of Medicine.

Penelitian itu dipublikasikan dalam “The Endocrine Society’s Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism”. Peneliti menemukan level PFC lebih tinggi dikaitkan dengan kenaikan aneh pada wanita yang mengalami menopause dalam usia 42 hingga 64 tahun.

Perempuan dalam kelompok usia ini dengan PFC lebih banyak memiliki sedikit hormon estrogen dibandingkan ke mereka yang memiliki tingkat rendah juga ditemukan dalam perabot rumah tangga, karpet dan cat.

Penggunaan barang-barang itu secara luas itu tersebar luas dalam air, tanah, tanaman hidup, binatang dan manusia bahkan dalam bagian terpencil di seluruh dunia.

Sampel probabilitas dari orang dewasa di AS menemukan tingkat konsentrasi PFC yang bisa diukur pada 98 persen mereka yang dites.

“Penelitian saat ini adalah yang terbesar yang pernah dilakukan pada endokrin (hormon) mengganggu pengaruh perfluorokarbon pada perempuan,” kata Dr. Knox.

Dalam penelitian yang melibatkan permpuan berusia 18 hingga 65 tahun itu para peneliti memastikan status menopause pada para partisipan. Mereka kemudian mengukur tingkat konsentrasi serum PFC dan estradiol.

Mereka menemukan hubungan antara paparan PFC, menurunnya estradiol dan menopause dini pada perempuan di atas usia 42 tahun.

Tingkat PFC lebih tinggi pada wanita usia melahirkan estrogen mereka lebih sedikit juga tetapi kaitan ini tidak signifikan secara statistik.

PFC dikenal merugikan kesehatan termasuk meningkatkan risiko kardiovaskular dan penurunan sistem kekebalan.

“Penemuan kami menunjukkan PFC terkait dengan gangguan endokrin pada wanita dan riset lebih lanjut pada mekanisme ini dijamin.”

Pakaian Dalam Anti Intip Sinar X Mulai Dipasarkan Di Inggris


-Seorang pria di Inggris menciptakan pakaian dalam antisinar-x untuk melindungi calon penumpang pesawat terbang.

Berawal dari pengalamannya diinterogasi polisi setelah menolak untuk melewati pemindai tubuh yang bisa menampilkan citra seluruh tubuh di balik pakaian di bandara Manchester, Inggris, Steve Bradshaw menciptakan pakaian dalam dan rompi pelindung untuk laki-laki dan perempuan.

Pakaian dalam dan rompi tersebut mampu menutup bagian tubuh paling vital. Ia mengklaim pakaian dalam ciptaannya ini bisa menjadi solusi saat melewati alat pemindai tubuh yang menurutnya melanggar privasi.

“Mesin pemindai itu beroperasi pada panjang gelombang yang berbeda. Sementara pakaian yang terbuat dari bahan biasa bereaksi terhadap radiasi dengan panjang gelombang yang berbeda,” jelas Bradshaw seperti dilansir Daily Mail.

Inilah yang membuat alat pemindai tersebut mampu menampilkan citra seluruh tubuh yang ada di balik pakaian.

Untuk melindungi pemakainya, Bradshaw menambahkan cat khusus pada bagian tertentu di pakaian dalam serta rompi rancangannya. Cat tersebut merupakan campuran dari bahan logam dan kaca yang terdiri atas barium sulfat, aluminium, kaca, serta bahan-bahan lainnya.

Untuk menempelkannya pada permukaan pakaian, ia berhasil membuat formula lapisan berupa tinta plastik yang bisa dicetak. Lapisan itulah yang berfungsi untuk memantulkan dan menyebarkan sinar-x yang dipancarkan alat pemindai sekaligus membutakannya.

Namun Bradshaw tetap memerhatikan faktor keamanan yang jadi tujuan utama penggunaan alat pemindai tersebut. Ia tetap menyediakan bagian khusus pada pakaian dalam dan rompi rancangannya agar pemindai dapat menampilkan benda logam atau senjata yang disembunyikan.

Nick Bowring, seorang profesor dan ahli pemindai dari Manchester Metropolitan University, mengakui teknologi yang diciptakan Bradshaw bisa berfungsi dengan baik. “Penggunaan material untuk membuat lapisan tersebut akan dapat membutakan pemindai sehingga menjadi cara yang efektif untuk melindungi bagian tubuh tertentu,” ujarnya.

Meski demikian, materi yang membutakan sinar-x akan terdeteksi dengan mudah oleh alat pemindai. Menurut Bowring, bagian itu akan ditampilkan pada monitor sebagai area yang lebih terang dibandingkan area lainnya. Dan orang yang terdeteksi dengan kondisi tersebut saat melewati pemindai akan segera dihentikan petugas dan digeledah secara manual.

Cara Murah Pembuatan Obat Malaria Dengan Bantuan Ragi


Para ahli di Kanada dan Amerika Serikat mengaku berhasil menemukan proses pembuatan obat malaria yang lebih cepat dan murah. Mereka menemukan cara membuat artemisinin, kandungan utama pada beberapa obat malaria, menggunakan ragi, gen, dan fermentasi. Para peneliti menyatakan bahwa cara ini lebih baik dan efisien daripada mengekstrak artemisinin dari tanaman.

Peneliti dari OneWorld Health, Amyris, Unversity of California di Berkeley, dan pemerintah Kanada, mengidentifikasi gen yang memproduksi artemisinin pada tanaman penghasil. Kemudian mereka mencoba gen tersebut pada ragi dan membuat artemisinin di lab mereka.

“Teknik ini membuat produksi lebih banyak dua kali lipat dan lebih cepat,” jelas peneliti.

Menteri sains dan teknologi Kanada Gary Goodyear mengatakan bahwa perkembangan ini merupakan kemajuan besar dalam perang melawan penyakit. “Menegaskan posisi Kanada sebagai penyedia solusi kesehatan yang andal dan murah,” kata Goodyear kepada The Star Phoenix.

Tanaman yang menghasilkan artemisinin tumbuh di Afrika dan Asia. Tetapi, tumbuhan ini sulit untuk dipelihara sehingga biaya pemeliharaan melambung. Selain itu, tanaman penghasil artemisinin memiliki siklus produksi setahun sekali sehingga risiko kekurangan obat malaria sangat tinggi.

Saat ini malaria merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Nyaris 1 juta orang meninggal tiap tahun akibat penyakit yang dibawa nyamuk ini. Malaria juga jadi penyebab utama kematian anak-anak di bawah umur 5 tahun. meskipun mereka sembuh, mereka bisa mengalami kerusakan otak dan anemia.

NASA Sedang Meneliti Temuan Kawah Es Dikutub Super Panas Planet Merkurius


Para penyelidik misi pesawat ruang angkasa Messenger makin mengintensifkan pantauannya. Maklum, wahana milik NASA itu pada Jumat pekan lalu sukses memasuki orbit sekitar Merkurius. Alhasil Messenger menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang mengorbit planet terdalam.

“Kami berharap dapat meningkatkan pemahaman terhadap salah satu planet yang jadi tetangga terdekat,” kata Sean C. Solomon, penyelidik utama misi Messenger. Nama wahana penjelajah robotik ini merupakan singkatan dari MErcury Surface, Space ENvironment, GEochemistry, and Ranging.

Wahana yang diluncurkan 2 Agustus 2004 telah menempuh penerbangan sejauh 7,9 miliar kilometer. Dia mengelilingi matahari sebanyak 15 kali dan melesat melintasi Bumi, Venus dan Merkurius serta ngebut mengejar ketertinggalannya dengan Mercurius.

Planet Mercurius sendiri berada dalam cengkeraman gravitasi Matahari. Alhasil planet yang disebut-sebut berada di tepi neraka ini, mengitari Matahari dalam setahun selama 88 hari, dengan kecepatan rata-rata 170.600 km/jam.

Menurut Sean C. Solomon, berhasil memasuki orbit Mercurius menjadi puncak dari misi. “Ini adalah pencapaian terbesar Messenger hingga masuk ke orbit Merkurius,” ujar Manajer Proyek Messenger Peter Bedini dari Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory.

Menurut Peter, pencapaian ini adalah buah dari kerja keras tim navigasi, panduan dan kontrol. Tidak ketinggalan operasi misi yang memandu pesawat melakukan perjalanan sejauh 7,9 miliar kilometer.

Messenger saat ini berada di sekitar 46 juta km dari Matahari dan sekitar 155 juta km dari Bumi. Setelah mengalami pembakaran, mesin berdaya 600 newton itu akan “parkir” dalam 12 jam di orbit Merkurius.

Salah satu pertanyaan yang paling diharapkan jawabannya dari misi Messenger adalah apakah Merkurius menyembunyikan air di kawah es yang gelap? Bulan memiliki kawah seperti ini. Memang suhu lebih dari 370 derajat Celsius memanggang wilayah khatulistiwa Merkurius. Namun suhu di kawah dekat kutub tetap pada minus 183 derajat Celcius.

“Wilayah ini tidak tersorot Matahari selama jutaan, mungkin milyaran tahun,” kata Salomo. “Sangat dingin. Cukup dingin untuk menjaga air es kurun waktu geologi yang lama.”

Jika semua berjalan sesuai rencana, Messenger yang parkir selama 12 jam menjadi sangat unik. Wahana ini berada di titik rendah 200 km di atas permukaan planet dan titik terjauhnya lebih dari 15.193 km.

Untuk melakukan penelitian, Messenger memuat kamera dengan lensa sudut sempit dan lebar, serta altimeter laser untuk memetakan permukaan Merkurius. Ada pula spektrometer guna menyelidiki komposisi batuan dan atmosfer planet.

Magnetometer akan mempelajari bagaimana medan magnet – pada inti planet yang cair dan membentuk 60 persen massa Mercurius – berinteraksi dengan angin Matahari.

Setelah mengorbit orbit, Messenger akan kembali mengambil gambar pada 4 April. Wahana ini akan tinggal di orbit selama empat tahun. Misinya dapat diperpanjang selama satu atau dua tahun jika anggaran NASA memungkinkan. Ketika bahan bakar habis dan tidak ada tambahan dana, pesawat ruang angkasa tersebut akan menabrak permukaan Merkurius.

Hujan Asam Ancam Dunia Karena Kebocoran Reaktor Nuklir Jepang


Ledakan di instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, Jepang, sempat memicu beredarnya kabar bohong, yaitu hujan asam bakal menerjang wilayah searah barat daya Jepang sampai 5.000 kilometer. Kabar bohong teratasi, kekhawatiran lain muncul, yaitu hujan asam menjadi bayang- bayang dilema penutupan PLTN.

Hujan asam adalah hujan dengan keasaman tinggi. Sekilas sama dengan hujan biasa. Yang membedakan, tingginya kandungan asam pada air hujan asam dapat merusak kulit, mematikan tumbuhan, dan menyebabkan logam-logam cepat berkarat.

Secara ekstrem, akumulasi asam tinggi di alam bisa memusnahkan seluruh spesies di sebuah danau.

Ada dua penyebab utama hujan asam, yaitu alami dan ulah manusia. Salah satu penyebab alami adalah letusan gunung berapi. Sementara ulah manusia terkait penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak di dunia industri (pabrik), kendaraan bermotor, hingga pembangkit listrik.

Penjelasannya, hasil pembakaran energi fosil akan menjadi polutan bagi atmosfer. Komposisi polutannya membawa sifat asam yang meliputi asam sulfat, asam nitrat, atau klorida.

Letusan gunung berapi misalnya, yang menimbulkan berbagai komposisi asam di atmosfer. Penggunaan pupuk pertanian juga menimbulkan asam, tetapi persentasenya berbeda-beda.

Berbagai komposisi asam itu penyebab utama pengendapan asam di atmosfer. Secara teknis, pengendapan asam dari atmosfer ke permukaan bumi tak hanya melalui air hujan, tetapi juga melalui salju, kabut, embun, dan aerosol.

Hujan asam biasanya memiliki perbandingan 62 persen asam sulfat, 32 persen asam nitrat, dan 6 persen asam klorida.

Bukan dari PLTN

Menurut Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman, hujan asam tidak mungkin terjadi akibat proses reaksi nuklir. Hujan asam juga kecil kemungkinannya akibat ledakan hidrogen di instalasi PLTN Fukushima.

Oleh karena itu, As Natio memastikan bahwa hujan asam sebagai dampak ledakan di instalasi PLTN Fukushima—seperti yang banyak beredar selama ini—sebagai kabar bohong. Ia menduga, informasi hujan asam berkembang pascatindakan darurat pekerja PLTN Fukushima saat mendinginkan reaktor nuklir menggunakan zat boron, yang menghasilkan asam borat.

”Asam borat tidak menyebabkan hujan asam. Asam borat justru baik untuk kulit sehingga banyak digunakan di industri kosmetik,” katanya.

Ahli nuklir Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sihana, mengatakan, tidak ada hujan asam yang ditimbulkan dari proses reaksi nuklir. Ledakan dan kebakaran di PLTN Fukushima akibat suhu tinggi dan ledakan hidrogen.

”Kebakaran di unit 4 PLTN Fukushima diperkirakan akibat bocornya refrigerant pendingin tempat penyimpanan limbah bahan bakar nuklir,” katanya.

Dilema PLTN

Ledakan di PLTN Fukushima akibat gempa dan tsunami tak dimungkiri menginspirasi publik, seperti di Jerman dan negara lain untuk menekan pemerintahnya agar sesegera mungkin menutup PLTN berisiko.

Para analis karbon di Eropa mulai menimbang dampak penutupan PLTN. Matteo Mazzoni, seorang analis karbon Italy’s Nomisma Energia, seperti dikutip Reuters, Rabu lalu, menyebutkan, ada imbas potensi hujan asam makin besar dari rencana penutupan tujuh PLTN tertua di Jerman pada Juni 2011.

Imbas itu akibat suplai karbon dioksida yang bertambah 8 juta-11 juta ton karbon dioksida dalam sebulan. Alasannya, suplai listrik dari tujuh PLTN tertua di Jerman itu belum memungkinkan diganti semuanya dengan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Produksi energi terbarukan masih terlampau sedikit. Sejauh ini, energi dari bahan bakar fosil yang dianggap paling memungkinkan. Fakta ini menjadi tantangan dunia.

Di sanalah dilema muncul. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil jelas-jelas meningkatkan konsentrasi polutan, yang menjadi penyebab hujan asam.

Di dunia, saat ini setidaknya tercatat ada 437 reaktor nuklir. Potensi bahaya reaktor nuklir memang besar. Namun, dari 437 reaktor itu, sejauh ini hampir semuanya terbukti mampu dikendalikan.

Masyarakat pun menerima banyak manfaat berupa energi listrik dari PLTN, yang jauh lebih murah dibandingkan listrik dari bahan bakar fosil. Di sisi lain, ancaman radiasi nuklir nyata adanya.

Kini, ketika ada keinginan menutup operasional reaktor nuklir, pada saat bersamaan ada ancaman lain, yaitu hujan asam yang bisa jadi bukan lagi kabar bohong