Monthly Archives: Desember 2020

Teori Relativitas Einstein Akhirnya Berhasil Dibuktikan


Para ahli astrofisika mengklaim telah menemukan konfirmasi paling akurat untuk landasan teori relativitas umum Albert Einstein, yakni universalitas jatuh bebas. Penelitian baru menunjukkan bahwa teori itu berlaku untuk benda seperti bintang neutron.

Dengan menggunakan teleskop radio, para ilmuwan mengaku dapat dengan sangat akurat mengamati sinyal yang dihasilkan oleh pulsar, sejenis bintang neutron dan menguji validitas teori gravitasi Einstein untuk benda-benda ekstrim.

Tim menganalisis sinyal dari pulsar bernama PSR J0337 + 1715 yang direkam oleh teleskop radio Nançay, yang terletak di Perancis.

Melansir pshy.org, prinsip universalitas jatuh bebas menyatakan bahwa dua benda yang jatuh dalam medan gravitasi mengalami percepatan yang sama secara independen dari komposisi mereka.

Prinsip itu pertama kali ditunjukkan oleh Galileo ketika menjatuhkan benda-benda dengan massa yang berbeda dari puncak menara Pisa untuk memverifikasi bahwa mereka berdua mencapai tanah secara bersamaan.

Prinsip ini ternyata juga merupakan jantung atau inti dari teori relativitas umum Einstein.

Namun, banyak fisikawan percaya bahwa relativitas umum bukan teori gravitasi utama karena menemukan beberapa petunjuk seperti ketidakkonsistenan antara mekanika kuantum dan relativitas umum, atau teka-teki dominasi materi gelap dan energi gelap dalam komposisi semesta.

Pengamatan Pulsar J0337 + 1715, yang merupakan bintang neutron dengan inti bintang 1,44 kali massa Matahari menunjukkan bahwa ia mengorbit dua bintang katai putih yang memiliki medan gravitasi jauh lebih lemah. Temuan yang terbit di jurnal Astronomi dan Astrofisika itu menunjukkan prinsip universalitas jatuh bebas menjadi benar.

Peneliti dari Universitas Manchester Guillaume Voisin mengatakan pulsar memancarkan sinar gelombang radio yang menyapu ruang angkasa. Pada setiap belokan, pulsar menciptakan kilatan cahaya radio yang direkam dengan akurasi tinggi oleh teleskop radio Nançay.

“Saat pulsar bergerak di orbitnya, waktu kedatangan cahaya di Bumi berubah. Pengukuran dan pemodelan matematis yang akurat, hingga ke akurasi nanodetik, dari waktu kedatangan ini yang memungkinkan para ilmuwan menyimpulkan dengan presisi yang sangat baik tentang pergerakan bintang,” kata Voisin.

Di tata surya, percobaan jarak-laser Lunar telah memungkinkan untuk memverifikasi bahwa baik Bulan dan Bumi secara identik dipengaruhi oleh medan gravitasi Matahari, seperti yang diprediksi oleh universalitas jatuh bebas.

Namun, beberapa penyimpangan ke universalitas mungkin terjadi hanya untuk benda-benda seperti bintang-bintang neutron, yaitu benda-benda yang massanya secara signifikan terbuat dari energi gravitasi mereka sendiri berkat hubungan Einstein yang terkenal, yakni E = mc2.

Tim telah menunjukkan bahwa medan gravitasi ekstrim dari pulsar tidak dapat berbeda lebih dari 1,8 bagian per juta, dengan tingkat kepercayaan 95% dari prediksi relativitas umum. Hasil itu adalah konfirmasi paling akurat bahwa universalitas jatuh bebas adalah valid.

Melansir Engadget, para ilmuwan menggunakan teleskop radio untuk mengukur bagaimana bintang neutron mengorbit dua bintang katai putih dalam sistem yang sama seperti bagaimana Bumi dan bulan mengorbit matahari.

Dengan membandingkan kecepatan, gerakan, dan massa bintang, mereka dapat melakukan versi kosmik dari pengujian Galileo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga bintang dipengaruhi dengan cara yang sama oleh medan gravitasi mereka.

Ada dua cara untuk mengukur massa objek, salah satunya adalah untuk mengimbangi objek dengan massa yang diketahui. Yang lainnya adalah mempercepat objek dan bekerja mundur menggunakan hukum gerak kedua Newton.

Para ilmuwan mencatat bahwa kedua hasil itu setara, tetapi tidak dapat menjelaskan alasannya.

Einstein menciptakan Teori Relativitas sebagai cara untuk menjelaskan hukum-hukum alam yang menentukan hasil-hasil tersebut. Seiring berlalunya dekade, semakin banyak karyanya dikonfirmasi, mulai dari pelensaan gravitasi ke gelombang gravitasi, hingga teori revalitas.

Karya Einstein dinilai sebagai adalah kunci bagaimana manusia memahami ruang dan waktu.

Sah!!! Indonesia Resmi Punya Kanguru Asli Di Papua


Papua juga memiliki kanguru, namun ukurannya lebih kecil. Salah satu yang hidup di Papua disebut kanguru pohon atau Dendrolagus goodfellowi buergersi.

Kanguru adalah fauna endemik Papua, Papua Nugini dan Australia. Ciri khas hewan ini memiliki kantong. Namanya diambil dari bahasa Aborigin, gangguru.

Kanguru pohon merupakan marsupial herbivora dari keluarga Macropodidae. Hewan ini memiliki kaki depan pendek dan tungkai belakang besar yang digunakan untuk melompat.

Kanguru pohon ini ukurannya lebih kecil ketimbang kanguru yang ada di Australia. Dia hidup liar dan mencari makan pada malam hari.

Nenek moyang kanguru pohon berevolusi dari sejenis kanguru rock wallaby atau walabi batu yang hidup di permukaan tanah sekitar 5 juta tahun yang lalu.

Pemangsa telah memaksa walabi batu ini hidup berpindah dari padang rumput ke atas pohon. Sebab, di Papua relung kanopi kosong. Biasanya, daerah kanopi diisi oleh primata, tapi di Papua daerah kanopi itu kosong, sehingga kanguru harus bertahan hidup dan beradaptasi dengan memakan pucuk pohon di atasnya.

Nenek moyang kanguru pohon ini pada awalnya harus belajar memanjat pohon untuk menghindari pemangsa. Dalam perkembangannya, kanguru pohon berevolusi memiliki kaki dengan cakar kuat yang mampu memeluk pohon dan memanjat.

Sistem pencernaannya juga berevolusi yang sebelumnya untuk mencerna rumput menjadi pencerna dedaunan, ranting, dan tunas.

Satu-satunya ancaman kanguru pohon adalah manusia. Tapi, kanguru pohon di Papua lebih beruntung dan masih punya kesempatan kecil untuk bertahan hidup karena para pemburu menggunakan alat tradisional, yaitu dengan busur dan panah serta anjing.

Itu berbeda dengan Papua Nugini. Di negara tersebut para pemburu menggunakan senapan sehingga berdampak besar terhadap populasi kanguru pohon.

Memulai Bisnis Biodiesel Dengan Minyak Goreng Bekas Jelantah


Kementerian ESDM menyatakan minyak goreng bekas atau minyak jelantah memiliki potensi bisnis menjanjikan di masa depan. Pasalnya, minyak jelantah dapat diolah menjadi sumber energi alternatif biodiesel.

Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman menyampaikan pemanfaatan minyak jelantah untuk biodiesel ini menjadi salah satu opsi yang baik sebagai bagian dari peningkatkan sirkular ekonomi.

Dalam hal ini, pelaku bisnis melakukan daur ulang pemanfataan sumber daya untuk terus menghasilkan manfaat ekonomi sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

“Mengingat besarnya potensi minyak jelantah menjadi potensi bisnis yang bagus termasuk bagi generasi muda di Indonesia,” ungkap Saleh kepada tim esdm.go.id di Jakarta, dikutip dari keterangan resmi, Senin (7/12).

Saleh mengungkapkan kajian awal TNP2K dan Traction Energi Asia tentang Potensi Minyak Jelantah Untuk Biodiesel dan Penurunan Kemiskinan di Indonesia (2020) mencatat bahwa pada tahun 2019, konsumsi minyak goreng sawit nasional mencapai 16,2 juta kilo liter (KL).

Dari angka tersebut rata-rata minyak jelantah yang dihasilkan berada pada kisaran 40-60 persen atau berada di kisaran 6,46 – 9,72 juta KL. Sayangnya, minyak jelantah yang dapat dikumpulkan di Indonesia baru mencapai 3 juta KL atau hanya 18,5 persen dari total konsumsi minyak goreng sawit nasional.

Kajian tersebut juga menemukan bahwa hanya sebagian kecil minyak jelantah di Indonesia yang dimanfaatkan sebagai biodiesel. Dari total minyak jelantah yang terkumpul, hanya sekitar 570 KL yang dikonversi untuk biodiesel dan kebutuhan lainnya, sementara sisanya sekitar 2,4 juta kilo liter digunakan untuk minyak goreng daur ulang dan ekspor.

TNP2K dan Traction EnergyAsia menyebut, hal itu disebabkan belum ada mekanisme pengumpulan minyak jelantah baik dari restoran, hotel dan rumah tangga. Sebaran lokasi sumber minyak jelantah yang tidak simetris dengan lokasi pabrik pengolahan biodiesel, teknologi pengolahan (terutama yang dikelola oleh masyarakat) yang belum cukup efisien dan kualitas biodiesel hasil olahan minyak jelantah yang masih perlu diuji lebih jauh, menjadi tantangan selanjutnya.

Padahal, pengolahan minyak jelantah untuk biodiesel dapat mendatangkan banyak manfaat baik dari sisi ekonomi, kesehatan maupun lingkungan.

Dari sisi ekonomi, pengelolaK elompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Tarakan Timur Sardji Sarwan mengatakan bahwa omzet produksi biodiesel yang dihasilkan kelompoknya sudah mencapai Rp 2 juta per hari. Ia mempekerjakan sembilan karyawan yang bekerja 4 jam per hari, dengan bayaran Rp 2 juta per bulan per orang. Produk biodiesel yang dihasilkan bisa mencapai 180 liter per hari dan dijual dengan harga Rp11.000 per liter.

Walaupun data yang ada memang menunjukkan bahwa biaya konversi biodiesel berbahan baku minyak jelantah lebih besar daripada biaya konversi biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit, harga indeks produksi (HIP) minyak jelantah untuk biodiesel lebih rendah dibanding HIP minyak kelapa sawit karena faktor bahan baku.

Dari sisi kesehatan, serapan minyak jelantah untuk produksi biodiesel bisa mengurangi alokasi penggunaan minyak jelantah yang didaur-ulang sebagai bahan masakan, sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi risiko meningkatnya kadar HNE atau zat beracun yang mudah diserap dalam makanan pada makanan yang dapat mengakibatkan stroke, alzheimer dan Parkinson. Dari sisi lingkungan, pengolahan minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel bisa berdampak positif terhadap pengurangan limbah B3.

Tak hanya itu, pengolahan kembali dapat mengurangi pembuangan minyak jelantah yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu ekosistem.

Sebagai catatan, minyak jelantah yang dibuang sembarangan memberikan risiko meningkatnya kadar Chemical Oxygen Demand(COD) dan Biological Oxygen Demand(BOD) di perairan. Hal ini menyebabkan tertutupnya permukaan air dengan lapisan minyak.

Imbasnya, sinar matahari tidak dapat masuk ke perairan yang mendorong matinya biota dalam perairan, serta berpotensi mencemari air tanah.

Batch Pertama Vaksin Halal COVID-19 Merek Sinovac Tiba Di Indonesia


Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac mendarat di Indonesia pada Minggu (6/12/2020). Presiden Joko Widodo menyebut ke depannya masih ada lagi jutaan dosis vaksin yang didatangkan baik dalam bentuk jadi atau bulk.

Seperti yang diketahui salah satu vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi adalah vaksin COVID-19 Sinovac Biotech. Produsen vaksin China ini sudah berkomitmen mengirimkan 3 juta vaksin tahun ini dan 15 juta dalam bentuk grosir.

Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengungkap harga per dosis vaksin COVID-19 Sinovac yang sudah dipesan pemerintah. Dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Menkes Terawan mengatakan harga per dosis vaksin COVID-19 Sinovac berada di kisaran RP 200 ribu.

“Harga per satuan, hasil dari BPKP, LKPP dan KPK, bahkan Kejaksaan Rp 211.282 per dosis. Ini untuk program murni, bukan vaksinasi pribadi, ini untuk 3 juta vaksin pertama,” ujarnya saat Rapat dengan Komisi IX DPR RI Jakarta, Selasa (17/11/2020).

Sementara itu, sebagai produsen dari Indonesia, PT Bio Farma juga beberapa kali menyinggung soal harga vaksin COVID-19 Sinovac. Pihak PT Bio Farma mengatakan aharga yang dibandrol untuk satu dosisnya adalah sekitar Rp 200 ribu.

Dalam penyusunan harga vaksin COVID-19, pihak PT Bio Farma mengatakan ada beberapa elemen yang harus diperhitungkan selain harga bahan baku dan biaya impor.

Indonesia sendiri tengah menjalani uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan pemantauan selama satu bulan pasca suntik vaksin COVID-19 dosis kedua terpantau aman.

“Progres terakhir akan dilaporkan oleh tim peneliti terutama tentunya tapi menunjukkan aspek keamanan yang baik dan ini akan terus kita pantau sampai 3 bulan dan full sampai 6 bulan ke depan,” jelas Penny dalam konferensi pers Kamis (26/11/2020).

“Data 1 bulan saya kira sudah cukup menggembirakan,” tegasnya.

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac tiba di Indonesia pada hari Minggu (6/12/2020). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ke depannya masih ada lagi jutaan dosis vaksin yang akan didatangkan dalam bentuk jadi maupun bahan baku.

Jokowi mengatakan program vaksinasi untuk mencegah wabah COVID-19 dapat segera dilakukan. Hanya saja kapan dimulainya masih menunggu proses izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah COVID-19. Tapi untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan,” kata Jokowi lewat konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Dalam wawancara khusus dengan Rosiana Silalahi untuk program TV, Jokowi pernah mengaku siap jadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin. “Ya kalau saya ditentukan tim bahwa presiden yang pertama (divaksin) saya siap. Tapi jangan sampai nanti (ada anggapan) ‘lho enak sekali presiden yang pertama harusnya rakyat dulu’,” cetusnya.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartanto, sempat membeberkan vaksin akan pertama kali diberikan pada kelompok masyarakat tertentu. Kelompok pertama adalah tenaga medis, layanan kesehatan, TNI/Polri, dan aparat hukum yang diperkirakan butuh sekitar 3,5 juta dosis vaksin.

Selanjutnya tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat daerah, yang jumlahnya sekitar 5 juta orang. Setelah itu disusul oleh tenaga pendidik yang terdiri dari guru PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan dosen perguruan tinggi swasta maupun negeri dengan total 4,3 juta dosis.

“Aparat pemerintah pusat, daerah, legislatif, 2,3 juta (dosis). Penerima bantuan pembayaran iuran BPJS yang jumlahnya sebesar 96 juta. Semuanya itu totalnya 102 juta dan masyarakat yang usia 15 sampai 59 tahun, totalnya ada 160 juta,” jelas Airlangga beberapa waktu lalu.